Selain karena daya tarik Indonesia merupakan penghasil rempah-rempah terbaik dan terbesar, ada beberapa faktor lainnya yang mendorong bangsa barat untuk datang ke Indonesia yaitu, motivasi 3 G (Gold, Gospel, dan Glory), Revolusi industry, dan dikuasainya Konstantinopel oleh kekaisaran Turki Usmani
- Motivasi 3G (Gold, Gospel dan Glory)
Motivasi ini menjadi semboyan para bangsa Barat melakukan penjelajahan. Gold bermakna bahwa bangsa Barat menginginkan kekayaan melalui penjajahan atau yang lainnya. Bangsa Barat juga ingin mendapat kejayaan atau kemenangan yaitu glory. Tujuan yang lainnya yaitu ingin memperluas keyakinannya yaitu agama nasrani di Asia.
- Revolusi industri
Bangsa Barat ingin melakukan ekspedisi ke Indonesia namun hal tersebut masih terbatas terkendala transportasi. Namun, dengan adanya revolusi industri bangsa Barat dengan mudah menjelajahi Indonesia. Pasalnya, dengan adanya Revolusi industri memunculkan penemuan-penemuan baru salah satunya mesin uap oleh James Watt untuk kapal sehingga memudahkan dari sisi pemasaran.
- Dikuasainya Konstantinopel oleh kekaisaran Turki Usman
Pada tahun 1453, kekaisaran Turki Usmani di bawah pimpinan Sultan Muhammad II berhasil merebut konstantinopel dari kekaisaran Romawi. Dikuasainya Konstantinopel oleh Turki Usmani, mendorong para pedagang Eropa mencari jalur perdagangan di luar kawasan laut tengah untuk mencari sumber rempah-rempah.
Menilik Awal Mula Kehadiran Bangsa Barat di Indonesia
Daya Tarik Indonesia bagi bangsa-Bangsa Barat
Inilah cengkih, merica, kemiri, dan pala merupakan contoh hasil bumi Indonesia yang sangat
dibutuhkan bangsa-bangsa Barat
Bangsa barat sangat membutuhkan rempah-rempah dari Indonesia karena bangsa-bangsa Eropa
memiliki perbedaan kondisi alam dengan Indonesia. Iklim dan musim di Indonesia sangat
mendukung tumbuh dan berkembangnya tanaman. Sementara itu di Eropa dengan empat
musimnya kurang mendukung tumbuhnya tanaman rempah-rempah yang dibutuhkan bangsa Eropa.
membutuhkan rempah-rempah karena mereka sangat membutuhkan, sementara persediaan
di Eropa sangat terbatas. Rempah-rempah bagi bangsa-bangsa Eropa dapat digunakan untuk
mengawetkan makanan, bumbu masakan, dan obat-obatan. Negara-negara tropis seperti
Indonesia kaya akan rempah-rempah sehingga bangsa-bangsa Barat berusaha memperolehnya.
Di awal kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia, mereka mempunyai tujuan untuk memperoleh rempah – rempah. Ya, memang rempah – rempah adalah tujuan awalnya. Namun, seiring berjalannya waktu tujuan tersebut berkembang, menjadi tujuan – tujuan lain.
Di mana tujuan lain tersebut mengarah ke kolonialisme Indonesia.
- Kolonialisme : Adalah paham yang bertujuan menguasai Negara lain untuk memperluas wilayah kekuasaan atau menjadikannya koloni.
- Imperialisme : Merupakan suatu paham yang bertujuan menjajah bangsa lain guna mendapatkan kekuasaan dan keuntungan.
Sementara tujuan imperialism modern adalah :
1. Mendapatkan daerah penghasil bahan baku industry2. Mendapatkan daerah pemasaran hasil idustri
3. Mendapatkan daerah untuk investasi jangka panjang
Kedatangan Bangsa-bangsa barat ke Indonesia
Ada beberapa bangsa Barat yang datang ke Indonesia antara lain, Belanda, Portugis, Spanyol, dan Inggris.
- Bangsa Portugis
Portugis melakukan ekspedisinya pada tahun 1486 dipimpin oleh Bartolomeus Diaz dengan menyusuri pantai Barat afrika. Tujuan sebenarnya ke India, namun gagal. Alfonso d’Albuquerqe berhasil mencapai Malaka pada tahun 1511 kemudian Portugis berhasil menguasai Malaka dan Myanmar. Pada tahun 1512 bangsa Portugis dibawah pimpinan Antonio de Abreu dan Fransisco Serao berhasil sampai di Maluku dan menjalin hubungan dagang.
- Bangsa Spanyol
Pada tahun 1522 ekspedisi Spanyol yang dipimpin oleh Juan Sebastian del Cano tiba di Maluku. Spanyol selanjutnya menjalin hubungan dagang dengan Tidore yang menyebabkan persaingan dagang antara Portugis dan Spanyol di kawasan Maluku memanas. Akhirnya pada tahun 1527 terjadilah pertempuran antara Ternate dengan bantuan Portugis melawan Tidore yang dibantu Spanyol. Pertempuran dan persaingan antara Portugis dan Spanyol berakhir setelah keduanya menyepakati Perjanjian Saragosa pada tahun 1534.
- Bangsa Belanda
Kedatangan Belanda dimulai pada tahun 1595 menyusuri ujung selatan Afrika dibawah pimpinan Cornelis de houtman. Belanda tiba di Indonesia tepatnya di pelabuhan Banten melalui selat sunda pada tahun 1596. Tahun 1602 didirikannya VOC atau perserikatan perusahaan dagang Belanda. Belanda berhasil menyingkirkan Portugis dari Malaka dan membujuk penguasa Banten untuk mencabut izin.
- Bangsa Inggris
Ekspedisi yang dilakukan oleh Inggris dipelopori Francis Drake dan Thomas Cavendish yang berlayar mengikuti jalur yang ditemukan oleh Magelhaens pada tahun 1957. Inggris berhasil mengeksplor rempah-rempah dari Ternate dan membawanya ke Inggris melewati Samudera Hindia. Melalui persekutuan dagang EIC (East Indian Company) Inggris berhasil menjadi salah satu negara penjajah dengan daerah jajahan terluas di Asia.
Menuju Kejayaan Rempah-Rempah Indonesia
Sektor pertanian tidak hanya menjadi bagian vital bagi Indonesia karena merupakan sumber pendapatan, namun juga menjadikan masyarakat dunia bergantung dalam memenuhi kebutuhan. Hingga saat ini pertanian Indonesia harus mampu bersaing dengan negara-negara lain utamanya dalam merebut pangsa pasar dunia . Tidak hanya jumlah produksi yang dihasilkan, namun juga kualitas dan ketersediaannya. Komoditas yang menjadi rebutan dunia dari Indonesia adalah komoditas perkebunan dari aneka komoditas rempah-rempah.
Keunggulan Rempah Indonesia
Rempah-rempah adalah tumbuhan beraroma atau memiliki rasa yang kuat walaupun digunakan dalam jumlah kecil, dapat dimanfaatkan sebagai pengawet atau perasa masakan. Rempah-rempah biasanya dibedakan dengan tanaman lain yang digunakan untuk tujuan yang mirip, seperti tanaman obat, sayuran beraroma dan buah kering. Rempah-rempah sudah digunakan beribu-ribu tahun yang lalu. Sejarah mencatat karena rempah Indonesia dijajah. Aroma khas rempah menjadi daya tarik bagi para pecinta rempah terutama di Eropa dan Asia.
Indonesia dijuluki sebagai “Mother of Spices” (ibu rempah) karena keunggulan geografisnya, sehingga masih diburu negara lain karena produk rempahnya. Termasuk Amerika Serikat, Vietnam, India, Belanda, Singapura, Jerman, Jepang, Italia, Malaysia, Perancis, China, Australia. Thailand, Belgia, Korea Selatan, Brasil, Inggris, Rusia, Kanada dan Pakistan. Menurut data yang dikeluarkan oleh Food and Agriculture Organization (FAO), Indonesia menduduki peringkat pertama produsen vanili dan cengkeh dunia serta menduduki peringkat ke-2 produsen lada dan pala dunia di tahun 2014 (FAO Stat, 2016).
Indonesia kaya dengan keanekaragaman rempah-rempah. Beberapa komoditas rempah yang diperdagangkan di pasar internasional adalah lada, pala, vanila, kayu manis, cengkeh, kapulaga dan jahe. Dari sekian banyak komoditas rempah, lada dan pala merupakan komoditas utama dalam perdagangan rempah dunia, sekaligus merupakan produk ekspor unggulan Indonesia dibandingkan dengan komoditas lainnya.
Penghasil Rempah Indonesia
1. CENGKEH
Cengkeh adalah tanaman rempah-rempah yang telah dikenal sejak ribuan tahun sebelum masehi. Pohonnya merupakan tanaman asli Kepulauan Maluku (Ternate dan Tidore), yang dahulu dikenal oleh para penjelajah sebagai Spice Islands. Cengkeh pernah menjadi salah satu rempah yang paling popular dan mahal di Eropa, melebihi harga emas. Daerah penghasil cengkeh banyak terdapat di daerah Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Maluku, NTT, Papua, Riau, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sumatera Selatan, dan DI Yogyakarta.
2. KAYU MANIS
Kayu Manis dihasilkan dari kulit tanaman kayu manis (Cinnamomum verum, sin. C. Zeylanicum). Sebuah studi menemukan bahwa menambahkan kayu manis ke dalam makanan pencuci mulut dapat menekan kadar gula darah tanpa menghilangkan rasa manis. Kayu manis banyak terdapat di daerah Jambi, Sumatera Barat, dan DI Yogyakarta.
3. LADA
Lada. Tanaman lada (Piper Nigrum Linn) berasal dari daerah Ghat Barat, India. Tanaman lada yang sekarang banyak ditanam di Indonesia ada kemungkinan juga berasal dari India. Sebab pada tahun 110 Sebelum Masehi – 600 Sebelum Masehi banyak koloni Hindu yang datang ke Jawa. Merekalah yang diperkirakan membawa bibit lada ke Jawa. Daerah – daerah penghasil lada, antara lain DI Aceh, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, dan DI Yogyakarta.
4 PALA
Pala. Pala (Myristica Fragan Haitt) merupakan tanaman buah berupa pohon tinggi asli Indonesia, tanaman ini berasal dari Banda dan Maluku. Selain sebagai rempah-rempah, pala juga berfungsi sebagai tanaman penghasil minyak atsiri yang banyak digunakan dalam industri pengalengan, minuman dan kosmetik. Daerah penghasil pala, antara lain Bengkulu, Maluku, Papua, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Utara.
Dan masih banyak lagi bumbu dapur di Indonesia silahkan KLIK LINK berikut untuk mengetahui 25 bumbu dapur dari Indonesia https://www.4muda.com/25-jenis-rempah-rempah-dan-bumbu-masak-khas-indonesia/
Mengembalikan Kejayaan Rempah
Kembali menempatkan kejayaan rempah-rempah Indonesia, khususnya dari Provinsi Maluku dan Maluku Utara saat ini adalah salah satu upaya meningkatkan kesejahteraan petani pala yang sudah terkenal karena harumnya pala dan cengkehnya. Bangsa-bangsa di dunia seperti Inggris, Portugis, Spanyol, Belanda, China dan Arab datang ke Maluku karena rempah-rempah.
Kementerian Pertanian menargetkan sepuluh tahun mendatang kejayaan rempah Nusantara dari Maluku bisa diwujudkan kembali. Strateginya adalah dengan memperbaiki pembibitan rempah dan SOP budidaya guna menjaga kualitas dan produksi rempah. Untuk itu Kementerian Pertanian mengucurkan bantuan Rp 200 M di 2 (dua) provinsi tersebut untuk pembibitan rempah seperti cengkeh, pala, kayu manis dan cokelat yang menjadi primadona Maluku dan Maluku Utara. Dana APBN sebesar Rp5,5 triliun dikhususkan untuk pengadaan bibit unggul berbagai komoditas rempah dan disebarkan ke sejumlah provinsi yang merupakan penghasil rempah-rempah Indonesia.
0 comments:
Post a Comment