Sharing is caring. Lets learn together here. *Just posting for reminder and to be remember*

Wednesday, April 21, 2021

KEDATANGAN BANGSA BARAT DI INDONESIA

Sejak dahulu Indonesia telah menjadi primadona bagi bangsa-bangsa asing. Terbentang di antara dua samudra dan dua benua telah menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan kekayaan alam yang melimpah. Ditambah lagi Indonesia berada di jalur perdagangan internasional, sehingga semakin banyak bangsa Barat yang datang ke Indonesia untuk sekedar singgah ataupun berdagang.
Kekayaan alam Indonesia  yang melimpah telah menarik perhatian bangsa barat untuk datang ke Nusantara. Bahkan hampir di setiap daerah memiliki rempah pilihan serta mempunyai karakteristik dan cita rasa yang khas. Hal inilah yang menjadikan bangsa barat berbondong-bondong untuk masuk ke Indonesia dengan alasan berdagang.
Kendati demikian, tujuan awal untuk berdagang nampaknya pupus lantaran melimpahnya kekayaan alam di Indonesia yang mendorong adanya penjajahan bangsa Eropa terhadap pribumi, sehingga menimbulkan kesengsaraan dan penderitaan rakyat Indonesia.

Selain karena daya tarik Indonesia merupakan penghasil rempah-rempah terbaik dan terbesar, ada beberapa faktor lainnya yang mendorong bangsa barat untuk datang ke Indonesia yaitu, motivasi 3 G (Gold, Gospel, dan Glory), Revolusi industry, dan dikuasainya Konstantinopel oleh kekaisaran Turki Usmani

  • Motivasi 3G (Gold, Gospel dan Glory)

Motivasi ini menjadi semboyan para bangsa Barat melakukan penjelajahan. Gold bermakna bahwa bangsa Barat menginginkan kekayaan melalui penjajahan atau yang lainnya. Bangsa Barat juga ingin mendapat kejayaan atau kemenangan yaitu glory. Tujuan yang lainnya yaitu ingin memperluas  keyakinannya yaitu agama nasrani di Asia.
  • Revolusi industri

Bangsa Barat ingin melakukan ekspedisi ke Indonesia namun hal tersebut masih terbatas terkendala transportasi. Namun, dengan adanya revolusi industri bangsa Barat dengan mudah menjelajahi Indonesia.  Pasalnya, dengan adanya Revolusi industri memunculkan penemuan-penemuan baru salah satunya mesin uap oleh James Watt untuk kapal sehingga memudahkan dari sisi pemasaran.
Revolusi Industri adalah pergantian atau perubahan secara menyeluruh dalam memproduksi barang dari sebelumnya menggunakan tenaga manusia dan hewan menjadi tenaga mesin. Penggunaan mesin dalam industri menjadikan produksi lebih efisien, ongkos produksi dapat ditekan, serta barang dapat diproduksi dalam jumlah besar dan cepat. Berkembangnya revolusi industri menyebabkan bangsa-bangsa Barat memerlukan bahan baku yang lebih banyak. Mereka juga memerlukan daerah pemasaran untuk menjual hasil-hasil industrinya.

Salah satu hasil revolusi industri adalah kegiatan transportasi. Penemuan mesin uap yang dapat dijadikan mesin penggerak perahu merupakan teknologi baru pada masa tersebut. Perahu dengan mesin uap merupakan penemuan sangat penting yang mendorong penjelajahan bangsa-bangsa Barat. Penggunaan mesin uap dapat memperpendek waktu perjalanan. Selain penemuan mesin uap, Revolusi Industri didukung berbagai penemuan lain, seperti kompas, mesin pemintal, dan sebagainya. Penemuan-penemuan tersebut memicu bangsa-bangsa Barat untuk melakukan berbagai petualangan.
  • Dikuasainya Konstantinopel oleh kekaisaran Turki Usman

Pada tahun 1453, kekaisaran Turki Usmani di bawah pimpinan Sultan Muhammad II berhasil merebut konstantinopel dari kekaisaran Romawi. Dikuasainya Konstantinopel oleh Turki Usmani, mendorong para pedagang Eropa mencari jalur perdagangan di luar kawasan laut tengah untuk mencari sumber rempah-rempah.

Menilik Awal Mula Kehadiran Bangsa Barat di Indonesia

Kamu tahu apa itu rempah – rempah? Ya, bagi bangsa Indonesia, rempah – rempah mungkin hanya sekedar bumbu pelengkap masakan atau bahan baku untuk membuat jamu dan minuman atau makanan lain.

Namun, tahukah kamu kalau rempah – rempah dianggap sebagai hal yang begitu berharga di belahan bumi lainnya? Bangsa Eropa adalah salah satunya yang memandang bahwa rempah – rempah begitu berharga, bahkan sama berharganya dengan emas.

Rempah – rempah sangat dibutuhkan di Eropa. Hal ini karena, rempah – rempah digunakan sebagai pengawet makanan, obat – obatan, dan juga bumbu masak. Sedangkan untuk mendapat rempah – rempah, orang Eropa biasa membeli dari pedagang Asia Barat.

Namun karena, membeli dari pedagang perantara, harga rempah – rempah di Eropa menjadi sangat mahal. Harga rempah – rempah yang mahal inilah, yang menjadi alasan bagi orang – orang Eropa untuk mencari langsung ke daerah penghasil rempah – rempah.

Bagaimana pun juga, mereka harus mendapatkan rempah – rempah untuk melangsungkan hidup. Nah, negara – negara yang dikenal kaya akan rempah – rempah adalah negara – negara tropis di wilayah Asia. Salah satunya adalah Indonesia.

Daya Tarik Indonesia bagi bangsa-Bangsa Barat


Amatilah gambar di bawah ini!

Inilah cengkih, merica, kemiri, dan pala merupakan contoh hasil bumi Indonesia yang sangat

dibutuhkan bangsa-bangsa Barat

Bangsa barat sangat membutuhkan rempah-rempah dari Indonesia karena bangsa-bangsa Eropa 

memiliki perbedaan kondisi alam dengan Indonesia. Iklim dan musim di Indonesia sangat 

mendukung tumbuh dan berkembangnya tanaman. Sementara itu di Eropa dengan empat 

musimnya kurang mendukung tumbuhnya tanaman rempah-rempah yang dibutuhkan bangsa Eropa.

Berdasarkan kenyataan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa bangsa-bangsa Barat 
membutuhkan rempah-rempah karena mereka sangat membutuhkan, sementara persediaan 
di Eropa sangat terbatas. Rempah-rempah bagi bangsa-bangsa Eropa dapat digunakan untuk 
mengawetkan makanan, bumbu masakan, dan obat-obatan. Negara-negara tropis seperti 
Indonesia kaya akan rempah-rempah sehingga bangsa-bangsa Barat berusaha memperolehnya.

Tujuan kedatangan Bangsa Eropa ke Indonesia

Di awal kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia, mereka mempunyai tujuan untuk memperoleh rempah – rempah. Ya, memang rempah – rempah adalah tujuan awalnya. Namun, seiring berjalannya waktu tujuan tersebut berkembang, menjadi tujuan – tujuan lain. 

Di mana tujuan lain tersebut mengarah ke kolonialisme Indonesia. 

Berikut tujuan – tujuan lain tersebut:
1. Penguasaan perdagangan rempah – rempah langsung dari sumbernya. Cara yang digunakan adalah dengan memonopoli perdagangan. Bangsa Eropa bertindak sebagai satu satunya pembeli dan juga masalah harga ditentukan oleh Bangsa Eropa.

2. Menguasai wilayah wilayah strategis, baik digunakan sebagai perdagangan ataupun lokasi militer. Kekuatan militer yang baik (armada) juga strategi pecah belah, membuat bangsa eropa dapat memaksa penguasa setempat untuk menandatangani perjanjian. Dimana perjanjian tersbut berisi pengesahan peguasaan atas suatu wilayah yang strategis.

3. Mengeruk sebanyak banyaknya sumber daya dari suatu daerah. Cara yang digunakan adalah dengan memaksa penguasa setempat menandatangani suatu perjanjian.

4. Ikut campur dalam urusan politik suatu wilayah. Bangsa eropa turut serta dalam menentukan orang – orang mereka anggap layak menjadi penguasa. Dimana, orang dipilih tersebut sudah pasti akan menguntungkan pihak Eropa.


Dari tujuan – tujuan diatas dapat dilihat, bahwa tujuan bangsa Eropa telah berubah. Yang awalnya hanya memperoleh rempah – rempah untuk kebutuhan secara umum. Namun, menjadi penguasaan dari wilayah penghasil rempah – rempah tersebut.

Dapat disimpulkan bahwa KEDATANGAN BANGSA BARAT DI INDONESIA 
Karena Kurangnya pasokan rempah rempah di Eropa adalah hal yang mendorong pedagang dan penjelajah dari inggris, spanyol portugis dan Belanda berlayar keTimur termasuk Indonesia. sehingga terjadilah Kolonialisme dan Imperialisme di Indonesia.
  • Kolonialisme : Adalah paham yang bertujuan menguasai Negara lain untuk memperluas wilayah kekuasaan atau menjadikannya koloni. 
  • Imperialisme : Merupakan suatu paham yang bertujuan menjajah bangsa lain guna mendapatkan kekuasaan dan keuntungan.
Imperialisme kuno terjadi sebelum revolusi industry dan bertujuan mendapatkan logam mulia (gold), kejayaan bangsa (glory) dan menyebarkan ajaran alkitab (gospel) . 

Sementara tujuan imperialism modern adalah : 

1. Mendapatkan daerah penghasil bahan baku industry 
2. Mendapatkan daerah pemasaran hasil idustri 
3. Mendapatkan daerah untuk investasi jangka panjang
Masuknya Bangsa Barat ke Indonesia

Proses kedatangan bangsa barat ke Indonesia dimulai dengan penjelajahan bangsa Portugis dan Spanyol untuk mencari jalur perdagangan rempah-rempah lain setelah jalur utama tertutup bagi bangsa Eropa setelah jatuhnya kota Konstantinople ke tangan Turki Usmani pada tahun 1453. Melalui penjelajahan samudra, akhirnya bangsa-bangsa Barat berhasil mencapai Indonesia. Kedatangan bangsa-bangsa Barat di Indonesia pada mulanya lewat kongsi-kongsi perdagangan. Kongsi-kongsi perdagangan tersebut berusaha untuk menguasai perdagangan rempah-rempah di Indonesia melalui praktik monopoli.

Kedatangan Bangsa-bangsa barat ke Indonesia

Ada beberapa bangsa Barat yang datang ke Indonesia antara lain, Belanda, Portugis, Spanyol, dan Inggris.

  • Bangsa Portugis

Portugis melakukan ekspedisinya pada tahun 1486 dipimpin oleh Bartolomeus Diaz dengan menyusuri pantai Barat afrika. Tujuan sebenarnya ke India, namun gagal. Alfonso d’Albuquerqe berhasil mencapai Malaka pada tahun 1511 kemudian Portugis berhasil menguasai Malaka dan Myanmar. Pada tahun 1512 bangsa Portugis dibawah pimpinan Antonio de Abreu dan Fransisco Serao berhasil sampai di Maluku dan menjalin hubungan dagang.

  • Bangsa Spanyol

Pada tahun 1522 ekspedisi Spanyol yang dipimpin oleh Juan Sebastian del Cano tiba di Maluku. Spanyol  selanjutnya menjalin hubungan dagang dengan Tidore yang menyebabkan persaingan  dagang antara Portugis dan Spanyol di kawasan Maluku memanas. Akhirnya pada tahun 1527 terjadilah pertempuran antara Ternate dengan bantuan Portugis melawan Tidore  yang dibantu Spanyol. Pertempuran dan persaingan antara Portugis dan Spanyol berakhir setelah keduanya menyepakati Perjanjian Saragosa pada tahun 1534.

  • Bangsa Belanda

Kedatangan Belanda dimulai pada tahun 1595 menyusuri ujung selatan Afrika dibawah pimpinan Cornelis de houtman. Belanda tiba di Indonesia tepatnya di pelabuhan Banten melalui selat sunda pada tahun 1596.  Tahun 1602 didirikannya VOC atau perserikatan perusahaan dagang Belanda. Belanda berhasil menyingkirkan Portugis dari Malaka dan membujuk penguasa Banten untuk mencabut izin.

  • Bangsa Inggris

Ekspedisi yang dilakukan oleh Inggris dipelopori Francis Drake dan Thomas Cavendish yang berlayar mengikuti jalur yang ditemukan oleh Magelhaens pada tahun 1957. Inggris berhasil mengeksplor rempah-rempah dari Ternate dan membawanya ke Inggris melewati Samudera Hindia. Melalui persekutuan dagang EIC (East Indian Company) Inggris berhasil menjadi salah satu negara penjajah dengan daerah jajahan terluas di Asia.

Menuju Kejayaan Rempah-Rempah Indonesia



Sektor pertanian tidak hanya menjadi bagian vital bagi Indonesia karena merupakan sumber pendapatan, namun juga menjadikan masyarakat dunia bergantung dalam memenuhi kebutuhan. Hingga saat ini pertanian Indonesia harus mampu bersaing dengan negara-negara lain utamanya dalam merebut pangsa pasar dunia . Tidak hanya jumlah produksi yang dihasilkan, namun juga kualitas dan ketersediaannya. Komoditas yang menjadi rebutan dunia dari Indonesia adalah komoditas perkebunan dari aneka komoditas rempah-rempah.

Keunggulan Rempah Indonesia

Rempah-rempah adalah tumbuhan beraroma atau memiliki rasa yang kuat walaupun digunakan dalam jumlah kecil, dapat dimanfaatkan sebagai pengawet atau perasa masakan. Rempah-rempah biasanya dibedakan dengan tanaman lain yang digunakan untuk tujuan yang mirip, seperti tanaman obat, sayuran beraroma dan buah kering. Rempah-rempah sudah digunakan beribu-ribu tahun yang lalu. Sejarah mencatat karena rempah Indonesia dijajah. Aroma khas rempah menjadi daya tarik bagi para pecinta rempah terutama di Eropa dan Asia.

Indonesia dijuluki sebagai “Mother of Spices” (ibu rempah) karena keunggulan geografisnya, sehingga masih diburu negara lain karena produk rempahnya. Termasuk Amerika Serikat, Vietnam, India, Belanda, Singapura, Jerman, Jepang, Italia, Malaysia, Perancis, China, Australia. Thailand, Belgia, Korea Selatan, Brasil, Inggris, Rusia, Kanada dan Pakistan. Menurut data yang dikeluarkan oleh Food and Agriculture Organization (FAO), Indonesia menduduki peringkat pertama produsen vanili dan cengkeh dunia serta menduduki peringkat ke-2 produsen lada dan pala dunia di tahun 2014 (FAO Stat, 2016).

Indonesia kaya dengan keanekaragaman rempah-rempah. Beberapa komoditas rempah yang diperdagangkan di pasar internasional adalah lada, pala, vanila, kayu manis, cengkeh, kapulaga dan jahe. Dari sekian banyak komoditas rempah, lada dan pala merupakan komoditas utama dalam perdagangan rempah dunia, sekaligus merupakan produk ekspor unggulan Indonesia dibandingkan dengan komoditas lainnya.

Penghasil Rempah Indonesia

1. CENGKEH



Cengkeh adalah tanaman rempah-rempah yang telah dikenal sejak ribuan tahun sebelum masehi. Pohonnya merupakan tanaman asli Kepulauan Maluku (Ternate dan Tidore), yang dahulu dikenal oleh para penjelajah sebagai Spice Islands. Cengkeh pernah menjadi salah satu rempah yang paling popular dan mahal di Eropa, melebihi harga emas. Daerah penghasil cengkeh banyak terdapat di daerah Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Maluku, NTT, Papua, Riau, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sumatera Selatan, dan DI Yogyakarta.

2. KAYU MANIS



Kayu Manis dihasilkan dari kulit tanaman kayu manis (Cinnamomum verum, sin. C. Zeylanicum). Sebuah studi menemukan bahwa menambahkan kayu manis ke dalam makanan pencuci mulut dapat menekan kadar gula darah tanpa menghilangkan rasa manis. Kayu manis banyak terdapat di daerah Jambi, Sumatera Barat, dan DI Yogyakarta.

3. LADA

Lada. Tanaman lada (Piper Nigrum Linn) berasal dari daerah Ghat Barat, India. Tanaman lada yang sekarang banyak ditanam di Indonesia ada kemungkinan juga berasal dari India. Sebab pada tahun 110 Sebelum Masehi – 600 Sebelum Masehi banyak koloni Hindu yang datang ke Jawa. Merekalah yang diperkirakan membawa bibit lada ke Jawa. Daerah – daerah penghasil lada, antara lain DI Aceh, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, dan DI Yogyakarta.

4 PALA



Pala. Pala (Myristica Fragan Haitt) merupakan tanaman buah berupa pohon tinggi asli Indonesia, tanaman ini berasal dari Banda dan Maluku. Selain sebagai rempah-rempah, pala juga berfungsi sebagai tanaman penghasil minyak atsiri yang banyak digunakan dalam industri pengalengan, minuman dan kosmetik. Daerah penghasil pala, antara lain Bengkulu, Maluku, Papua, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Utara.

Dan masih banyak lagi bumbu dapur di Indonesia silahkan KLIK LINK berikut untuk mengetahui 25 bumbu dapur dari Indonesia https://www.4muda.com/25-jenis-rempah-rempah-dan-bumbu-masak-khas-indonesia/

Mengembalikan Kejayaan Rempah

Kembali menempatkan kejayaan rempah-rempah Indonesia, khususnya dari Provinsi Maluku dan Maluku Utara saat ini adalah salah satu upaya meningkatkan kesejahteraan petani pala yang sudah terkenal karena harumnya pala dan cengkehnya. Bangsa-bangsa di dunia seperti Inggris, Portugis, Spanyol, Belanda, China dan Arab datang ke Maluku karena rempah-rempah.

Kementerian Pertanian menargetkan sepuluh tahun mendatang kejayaan rempah Nusantara dari Maluku bisa diwujudkan kembali. Strateginya adalah dengan memperbaiki pembibitan rempah dan SOP budidaya guna menjaga kualitas dan produksi rempah. Untuk itu Kementerian Pertanian mengucurkan bantuan Rp 200 M di 2 (dua) provinsi tersebut untuk pembibitan rempah seperti cengkeh, pala, kayu manis dan cokelat yang menjadi primadona Maluku dan Maluku Utara. Dana APBN sebesar Rp5,5 triliun dikhususkan untuk pengadaan bibit unggul berbagai komoditas rempah dan disebarkan ke sejumlah provinsi yang merupakan penghasil rempah-rempah Indonesia.


Share:

0 comments:

Post a Comment