Sharing is caring. Lets learn together here. *Just posting for reminder and to be remember*

  • This is me "RIRRY ASRILPUTERY"

    ini adalah dunianya seorang guru IPS biasa, yang selalu haus akan ilmu pengetahuan, masih perlu banyak belajar, namun ingin mencoba berbagi pengetahuan yang dimilikinya.

  • This is me "RIRRY ASRIL PUTERY"

    ini adalah dunianya seorang guru IPS biasa, yang selalu haus akan ilmu pengetahuan, masih perlu banyak belajar, namun ingin mencoba berbagi pengetahuan yang dimilikinya.

  • This is me "RIRRY ASRIL PUTERY"

    ini adalah dunianya seorang guru IPS biasa, yang selalu haus akan ilmu pengetahuan, masih perlu banyak belajar, namun ingin mencoba berbagi pengetahuan yang dimilikinya.

  • This is me "RIRRY ASRIL PUTERY"

    ini adalah dunianya seorang guru IPS biasa, yang selalu haus akan ilmu pengetahuan, masih perlu banyak belajar, namun ingin mencoba berbagi pengetahuan yang dimilikinya.

  • This is me "RIRRY ASRIL PUTERY"

    ini adalah dunianya seorang guru IPS biasa, yang selalu haus akan ilmu pengetahuan, masih perlu banyak belajar, namun ingin mencoba berbagi pengetahuan yang dimilikinya.

Tuesday, December 8, 2020

PGP-1-Kabupaten Bekasi-Rirry Asril Putery-1.2-Aksi Nyata

 

Aksi Nyata ONMOVE & SATE untuk Menumbuhkembangkan

Budi Pekerti Luhur sebagai Pelajar Pancasila di Tengah Keberagaman

 

Rirry Asril Putery, SMPN 2 Cibitung-CGP Angkatan 1

 

Indonesia adalah Negara yang plural atau majemuk, Negara yang multikultural yang terdiri lebih dari satu budaya. Kabupaten Bekasi adalah salah satu wilayah di Provinsi Jawa Barat yang penduduknya sangat heterogen. SMPN 2 Cibitung yang terletak di Kecamatan Cibitung yang merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Bekasi. Cibitung merupakan wilayah industri yang dipenuhi dengan masyarakat pendatang, yang notabene membuat  sangat plural atau majemuk.

Pluralitas atau kemajemukan yang terdapat di Indonesia pada umumnya dan di Cibitung pada khususnya, dapat menjadi sebuah anugerah namun juga dapat menjadi sebuah musibah bak dua sisi mata pisau. Fakta bahwa Masyarakat Indonesia Plural seharusnya bisa disikapi sebagai sebuah keunggulan yang harus disyukuri, bukan sebaliknya, perbedaan yang ada dijadikan sebagai sebuah alasan atau pemicu yang dapat memantik timbulnya permasalahan di antara warga Indonesia. Namun pada kenyataannya di tengah keberagaman, begitu mudahnya muncul konflik yang menyebabkan terjadinya disintegrasi,

Dengan demikian, di tengah kehidupan masyarakat Indonesia yang Plural, peran pendidik sangatlah penting dalam menanamkan konsep toleransi dan menjadikan toleransi sebagai sebuah pembiasaan bukan keterpaksaan. Sejatinya pendidik adalah pemimpin pembelajaran yang bertugas memantik motivasi diri siswa agar menyadari posisi peran dan nilai dirinya, memelihara dan mengembangkan nilai-nilai luhur agar siswa menjadi orang yang memiliki karakter positif dan pada akhirnya menjadi individu yang sesuai dengan profil pelajar Pancasila.

Dari paparan di atas, bisa disimpulkan bagaimana individu dapat tumbuh dan berkembang menjadi orang yang menghargai perbedaan dan keberagaman sebagai sebuah keindahan itu sangat dipengaruhi oleh proses Pendidikan yang diperolehnya.  Dan tempat  yang paling efektif untuk penanaman atau internalisasi nilai dan peran diri tersebut adalah di sekolah sebagai Lembaga Pendidikan.

Berdasarkan permasalahan di atas, penulis merencanakan tindakan aksi nyata berupa mini program yang akan dilaksanakan di SMPN 2 Cibitung yaitu Aksi Nyata ONMOVE & SATE untuk Menumbuhkembangkan Budi Pekerti Luhur sebagai pelajar Pancasila di tengah Keberagaman.

Tindakan aksi nyata dalam menumbuhkembangkan budi pekerti luhur dalam keberagaman ini  diberi nama mini program ONMOVE yang merupakan akronim dari  One Morning One Video” dan SATE yang merupakan akronim dari “Sapa Teman”. Mini program ONMOVE yaitu program memberikan link video tentang keberagaman yang terdapat di Indonesia setiap pagi, selama 1 minggu (5 hari sekolah) berturut-turut kepada siswa melalui GCR dan WAG guru mapel IPS, PPKn dan Wali Kelas. Mengapa mengirimkan video tentang keberagaman tujuannya adalah agar anak terbuka pikirannya akan pentingnya menjaga kesatuan di tengah keberagaman, dengan menyaksikan video keberagaman secara intens dan kontiniu selama 5 hari diharapkan dapat menjadi pemantik motivasi intrinsik diri untuk mengenali posisi nilai diri dan peran diri, kemudian tergerak untuk bergerak dan saling menggerakan, bersama-sama menjaga perdamaian untuk mencapai keindahan dan kebahagiaan kerukunan hidup bermasyarakat.

Mengapa video diberikan di pagi hari, karena menurut beberapa penelitian, otak anak lebih cepat menerima dan mudah menyerap informasi baru di pagi hari. Video mengenai keberagaman yang terdapat di Indonesia ini diberikan ke murid untuk disaksikan oleh mereka dan kemudian mengintruksikan kepada mereka untuk membuat resume atau intisari video setiap harinya, untuk kemudian secara random akan dipilih beberapa anak sebagai perwakilan mempresentasikannya di kelas pada pertemuan berikutnya. Dan  sebagai langkah lanjutan setelah menyelesaikan mini program ONMOVE (One Morning One Video) adalah melakukan tahapan selanjutnya sebagai penguatan atau tindak lanjut yaitu melaksanakan Mini Program SATE (Sapa Teman) sebagai bentuk aksi nyata menghargai kebhinekaan.

Dalam kegiatan SATE (Sapa Teman), murid diminta untuk menyapa teman yang selama ini paling jarang di ajak berkomunikasi namun secara tidak sadar murid menyadari alasan mengapa sangat jarang atau bahkan tidak pernah berkomunikasi selama ini dikarenakan merasa adanya perbedaan di antara mereka. Dengan melakukan aksi nyata SATE “Sapa Teman” ini, diharapkan dapat meruntuhkan sekat atau menghilangkan jurang diantara meraka karena perbedaan yang ada. Melalui mini program SATE ini diharapkan segala perbedaan yang ada bukan menjadi sebuah penghalang dalam berinteraksi dan bersosialisasi dengan baik diantara sesama murid sebagai manusia berbudaya yang mencerminkan profil pelajar Pancasila.

Hasil aksi nyata mini program ONMOVE dan SATE adalah resume singkat dari intisari video selama 5 hari dan hasil chat atau komunikasi dengan teman sebagai bentuk bukti kemampuan menjaga integrasi dengan saling menghargai keberagaman atau menghormati segala perbedaan. Dari mini program yang telah dilakukan, memperlihatkan hasil yang sangat memuaskan. Hal ini nampak dari respon anak yang tinggi dalam menyaksikan video, resume video yang memperlihatkan pemahaman mereka terhadap pentingnya menjaga keberagaman, hasil chat yang isinya bervariasi dan memperlihatkan kemampuan mereka untuk saling menghargai di atas perbedaan, dan reaksi atau testimoni anak yang senang dengan adanya mini program ini. Mereka  menjadi lebih memahami akan pentingnya toleransi, menghargai dan menghormati perbedaan atau keberagaman dalam menjaga kesatuan dan persatuan bangsa.

Pembelajaran yang didapat dari pelaksanaan mini program ONMOVE dan SATE yang melibatkan beberapa pihak tidak hanya guru IPS yang memiliki ide mini program, namun juga merangkul teman sejawat untuk mensukseskan program melalui kolaborasi dengan guru PPKn sebagai mata pelajaran yang direct dengan kompetensi sikap sosial, juga melibatkan wali kelas untuk memberikan penguatan akan pentingnya program ini sekaligus membantu sebagai kontrol atau pengawas terhadap keberhasilan program adalah betapa besarnya kekuatan kolaborasi dalam keberhasilan pelaksanaan program ONMOVE dan SATE ini. Melalui program ini juga, disadari bahwa perlunya terus menjaga dan merawat rasa persatuan di tengah kebhinekaan dengan memberikan stimulus-stimulus dalam keseharian yang menjadi pengingat kepada murid-murid sebagai generasi penerus bangsa untuk berperan menjaga integrasi di tengah pluralitas masyarakat Indonesia. Selain itu pelaksanaan ONMOVE dan SATE memberikan suatu inovasi yang menyegarkan dalam penanaman budi pekerti luhur yang mampu menumbuhkembangkan karakter positif dan menghasilkan pelajar-pelajar yang memiliki ciri profil pelajar Pancasila.

Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan mini program ini berhasil dilaksanakan dan secara keseluruhan hampir tidak ada kegagalan dalam pelaksanaan program ini. Kedepannya di masa mendatang, program ini baiknya dijadikan sebagai kegiatan rutin yang di jadwalkan secara berkala, tidak hanya di kelas 8a s.d 8f saja tapi menjadi program sekolah yang dilaksanakan di semua kelas. Sehingga dampak positif kegiatan ini bisa menyebar ke seluruh warga sekolah.

Share:

Sunday, December 6, 2020

Pembelajaran IPS sub materi Pluralitas Masyarakat Indonesia Berorientasi pada murid dan Berbasis PJBL dalam rangka mewujudkan Merdeka Belajar

 

Pembelajaran IPS sub materi Pluralitas Masyarakat Indonesia

Berorientasi pada murid dan Berbasis PJBL

dalam rangka mewujudkan Merdeka Belajar

 

Rirry Asril Putery, SMPN 2 Cibitung-CGP Angkatan 1

 

Kegiatan belajar khususnya mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang diampu penulis, berdasarkan pengalaman yang didapati dari sebagian besar anak, masih dianggap sebagai mata pelajaran yang rumit dan kurang menyenangkan. Hal ini nampak dari kurangnya partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran, dan juga terlihat dari kurang antusiasnya dalam mengumpulkan tugas. Kemungkinan hal ini terjadi, dikarenakan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan selama ini masih kurang mampu memfasilitasi  kebutuhan seluruh peserta didik, sehingga peserta didik masih sulit menangkap tujuan pembelajaran sesungguhnya.  


Keadaan ini nampak jelas dari masih rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa. Selain itu kurangnya kesadaran, disiplin dan tanggung jawab peserta didik untuk belajar semakin memperparah kondisi tersebut. Paradigma Belajar yang ada masih tentang menjalankan kewajiban atau kegiatan yang dituntut harus dilaksanakan oleh pelajar, bukan sebagai keinginan yang lahir karena kesadaran dan kebutuhan anak untuk mencapai tujuan pembelajaran.


Menghadapi permasalahan tersebut, kegiatan aksi nyata yang dilaksanakan oleh penulis sebagai calon guru penggerak untuk mengatasi permasalahan yang telah dipaparkan di atas adalah dengan melakukan “Pembelajaran IPS sub materi Pluralitas Masyarakat Indonesia Berorientasi pada murid dan Berbasis PJBL dalam rangka mewujudkan Merdeka Belajar”. Aksi nyata yang dilakukan ini sesuai point pemikiran filosofi Ki Hadjar Dewantoro (KHD) untuk melakukan perubahan pelaksanaan pembelajaran interaktif yang berorientasi pada keinginan dan kebutuhan murid sesuai kondrat alam dan kodrat zamannya sehingga terciptanya merdeka belajar dalam rangka upaya menumbuhkembangkan potensi murid untuk mencapai versi terbaiknya.


Kegiatan aksi nyata ini terdiri dari beberapa Langkah kegiatan. Diawali dengan linimasa tindakan yang dimulai pada minggu ke-1 yaitu Pengumpulkan diagnosa awal kognitif dan non kognitif dari peserta didik, agar guru mengetahui latar belakang minat, bakat dan pola belajar siswa sesuai dominasi kemampuan visual, audio, kinestetik ataupun audiovisual, dan juga agar mengetahui materi mana yang sudah diketahui dan belum terkait materi Pluralitas Masyarakat Indonesia dengan cara pemberian angket belajar menggunakan google form. Sehingga strategi atau pola pembelajaran yang akan diterapkan mengikuti keberagaman potensi pada siswa di kelas. Dilanjutkan  perencanakan pembelajaran berbasis peserta didik mulai dari kegiatan belajar (membuat bahan, media pembelajaran, perangkat asesment) yang berorientasi pada murid agar kegiatan pembelajaran terlaksana sebagaimana yang diharapkan murid.


Pada Minggu ke-2 Pelaksanakan kegiatan pembelajaran berorientasi pada peserta didik dengan praktik pembelajaran di kelas maya atau secara daring baik synchronous maupun asynchronous, dan juga menyiapkan bahan pembelajaran berupa blog untuk penguatan materi bagi yang lebih suka membaca daripada menyaksikan conten pembelajaran audio visual di youtube.  Dan  Pelaksanaan  Teknik pembelajaran bermakna dan terampil dengan metode project based learning untuk memberikan kesempatan bagi murid melaksanakan tugas sesuai bakat dan minatnya. Lalu pada Minggu ke-3 memberikan waktu penyelesaikan proyek, pelaksanaan fasilitasi dan monitoring melalui WhatsApp Group (WAG) kelas khusus mapel IPS atau melalui Google Classroom (GCR). Diakhiri pada Minggu ke-4 dengan kegiatan mempublikasikan karya, Pelaksanaan penilaian/Assesment dan penyebaran angket belajar pasca belajar sebagai refleksi sejauhmana keberhasilan pembelajaran sebagaimana yang diharapkan oleh murid.


Hasil dari pelaksanaan aksi nyata yang dilakukan, untuk minggu ke-1 hasil diagnosis awal kognitif rata-rata anak menjawab sudah cukup menguasai materi prasyarat dan belum menguasai materi yang akan dipelajari yaitu mengenai Pluralitas Masyarakat Indonesia. Sementara untuk hasil diagnosis non kognitif rata-rata anak menjawab beragam untuk cara belajar yang disukai namun lebih banyak yang menjawab lebih senang belajar secara audio visual seperti melihat langsung atau menonton konten pembelajaran yang sudah disiapkan guru di kanal youtube. Cara melaksanakan tugas yang diharapkan oleh siswa hasil nya pun beragam namun lebih banyak yang senang melaksanakan tugas dengan membuat mind map/peta konsep, dan sisanya menyenangi dengan membuat poster, puisi, artikel, video, lagu, infografis, puisi dan lainnya.


Dengan berbekal hasil dari diagnosis kognitif dan non kognitif, maka pada minggu ke-2, yang dilaksanakan secara tatap maya (synchronous) melalui aplikasi zoom untuk kelas 8a sampai 8d dan aplikasi gmeet untuk kelas 8e dan 8f berjalan lancar. Walaupun jumlah peserta yang hadir belum sesuai yang diharapkan. Hanya  50% dari jumlah siswa yang ikut dalam pembelajaran syncronous, hal ini terkait masalah jaringan, ketersediaan kuota, dan kemampuan gawai yang tidak bisa mengakses aplikasi zoom atau gmeet dengan baik. Kegiatan pembelajaran dikemas sesuai hasil diagnosis berkala adalah membuat pembelajaran berbasis PJBL yang pada prosesnya dipenuhi dengan kegiatan interaktif yang berpusat pada siswa.


Kegiatan diawali dengan mengucapkan salam, doa bersama sesuai keyakinan, bersyukur atas nikmat yang didapat hari ini sebagai Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), memberikan motivasi belajar kepada murid untuk tetap semangat belajar ditengah pandemi dan melakukan apersepsi terkait materi mengenai Pluralitas Masyarakat Indonesia. Dilanjutkan memberikan tujuan pembelajaran sesuai indikator pencapaian kompetensi (IPK) yang ingin diraih. Melakukan asesment awal dengan menanyakan Kembali kemampuan penguasaan terhadap materi sesuai tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran dengan menggunakan kertas origami warna hijau untuk memahami, warna kuning untuk ragu-ragu dan warna merah untuk mewakili ketidaktahuan sama sekali terhadap materi yang akan dipelajari. Berdasarkan hasil yang didapat rata-rata anak-anak menjawab ragu-ragu dan tidak tahu terhadap materi yang akan dipelajari.


Kegiatan dilanjutkan dengan menyajikan sebuah gambar sebagai literasi dan kemudian mengajukan pertanyaan satu persatu sesuai tujuan pembelajaran secara interaktif dengan menggunakan menti.com. Lalu memberikan ruang kolaborasi kepada murid secara berkelompok untuk mendiskusikan materi menggunakan padlet.com. Dalam prosesnya didapati hasil bahwa anak sangat senang dan antusias melakukan kegiatan pembelajaran secara interaktif tersebut.


Guru bersama-sama murid membuat kesimpulan dan refleksi pembelajaran untuk menguatkan hikmah dari pembelajaran materi Pluralitas Masyarakat Indonesia bagi murid dalam menjalankan kehidupan dan untuk mengetahui apakah pembelajaran menyenangkan serta sejauhmana pembelajaran telah berjalan sesuai harapan murid atau tidak. Diakhir  pembelajaran guru memberikan tugas proyek untuk membuat refleksi pemahaman terhadap materi dengan membuat produk sesuai potensi atau minat yang dimiliki bisa berupa mind map, poster, video, infografis, artikel, puisi dan lagu. Lalu memerintahkan hasilnya di posting di media sosial mereka untuk mengampanyekan pentingnya pemahaman terhadap pluralitas masyarakat Indonesia, serta memberitahukan bahwa kegiatan pada pertemuan berikutnya yaitu untuk mempublikasikan hasil produknya dan mempresentasikan ke rekan-rekan sekelasnya.


Dalam hasil refleksi kegiatan pembelajaran, didapati hasil yang memuaskan. Murid  sangat senang, antusias dalam pembelajaran terlihat dari semangat dan partisipasi belajar yang tinggi dan hasil testimoni anak yang menyatakan pembelajaran sangat seru dan menyenangkan. Mencermati rangkaian proses pembelajaran yang telah terlaksana, tujuan pembelajaran yaitu terciptanya kesadaran dan tanggung jawab tinggi untuk mengikuti kegiatan pembelajaran, terciptanya kegiatan pembelajaran yang menjadikan siswa menjadi active learner dengan menyesuaikan kegiatan pembelajaran sesuai gaya belajar peserta didik sehingga belajar menjadi suatu yang membahagiakan sesuai kebutuhan mereka untuk mengaktualisasikan diri terlihat dari presentase pengumpulan tugas yang tinggi dan membuat murid mendapatkan kecakapan hidup serta penguatan karakter dalam prosesnya, bisa dikatakan berhasil tercapai.


Namun dikarenakan jumlah murid yang ikut belum maksimal maka, guru menyiapkan materi asynchronous melalui kanal youtube pada link https://bit.ly/VideoPembelajaran_PluralitasMasyarakatIndonesia dan blog pada link https://bit.ly/BACAAN_MATERI_PLURALITASMASYARAKATINDONESIA yang kedua link tersebut  diberikan pada GCR dan WAG sebagai antisipasi media pembelajaran bagi siswa yang tidak bisa bergabung dalam kelas maya secara syncronous.  Kedepannya, rencana perbaikan yang akan dilakukan dalam pembelajaran selanjutnya guru akan mempertahankan yang sudah bagus hasilnya dan jika pembelajaran masih dalam bentuk PJJ, menyempurnakannya dengan membuat kesepakatan hari dan waktu serta penggunaan aplikasi agar jumlah partisipan yang bisa joint dalam kelas tatap maya bertambah dari sebelumnya.

Share:

Saturday, November 28, 2020

KONFLIK SOSIAL DAN INTEGRASI SOSIAL

 

KONFLIK SOSIAL DAN INTEGRASI SOSIAL

KONFLIK SOSIAL DAN INTEGRASI SOSIAL

Pengertian Konflik

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) konflik diartikan sebagai percekcokan, perselisihan atau pertentangan. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih(atau juga kelompok) yang berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan atau membuatnya tak berdaya.

Dalam Bahasa latin : Configere artinya saling memukul.
Pengertian Konflik menurut Ahli :
  • Soerjono Soekanto : Suatu proses sosial individu atau kelompok yang berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan /atau kekerasan.
  • Gillin and Gillin : konflik adalah bagian dari sebuah proses sosial yang terjadi karena adanya perbedaan-perbedaan fisik, emosi , kebudayaan dan perilaku.
Faktor-faktor Penyebab Konflik
Soejono Soekanto mengemukakan 4 faktor penyebab terjadinya konflik yaitu :
  • perbedaan antarindividu,
  • perbedaan kebudayaan ,
  • perbedaan kepentingan dan
  • perubahan sosial.
Perbedaan antarindividu
Merupakan perbedaan yang menyangkut perasaan, pendirian, atau ide yang berkaitan dengan harga diri, kebanggan, dan identitas seseorang.
Sebagai contoh anda ingin suasana belajar tenang tetapi teman anda ingin belajar sambil bernyanyi, karena menurut teman anda itu sangat mundukung. Kemudian timbul amarah dalam diri anda. Sehingga terjadi konflik.
Perbedaan Kebudayaan
Kepribadian seseorang dibentuk oleh keluarga dan masyarakat . tidak semua masyarakat memiliki nilai-nilai dan norma yang sama. Apa yang dianggap baik oleh satu masyarakat belum tentu baik oleh masyarakat lainnya.
Interaksi sosial antarindividu atau kelompok dengan pola kebudayaan yang berlawanan dapat menimbulkan rasa amarah dan benci sehingga berakibat konflik.
Perbedaan Kepentingan
Setiap kelompok maupun individu memiliki kepentingan yang berbeda pula. Perbedaan kepentingan itu dapat menimbulkan konflik diantara mereka.
Perubahan Sosial
Perubahan yang terlalu cepat yang terjadi pada suatu masyarakat dapat mengganggu keseimbangan sistem nilai dan norma yang berlaku, akibatnya konflik dapat terjadi karena adanya ketidaksesuaian antara harapan individu dengan masyarakat.
Sebagai contoh kaum muda ingin merombak pola perilaku tradisi masyarakatny, sedangkan kaum tua ingin mempertahankan tradisi dari nenek moyangnya. Maka akan timbulah konflik diantara mereka.

Bentuk-bentuk Konflik
Menurut Lewis A. Coser konflik dibedakan menjadi 2 yaitu :
  1. Konflik realistis berasal dari kekecewaan individu atau kelompok terhadap sistem atau tuntutan yang terdapat dalam hubungan sosial.
  2. Konflik nonrealistis adalah konflik yang bukan berasal dari tujuan-tujuan persaingan yang antagonis(berlawanan), melainkan dari kebutuhan pihak-pihak tertentu untuk meredakan ketegangan.
Berdasarkan kedua bentuk konflik diatas Lewis A. Coser membedakannya lagi kedalam dua bentuk konflik berbeda, yaitu :
  • Konflik In-group adalah konflik yang terjadi dalam kelompok itu sendiri
  • Konflik Out-Group adlah konflik yang terjadi antara suatu kelompok dengan kelompok lain.
Menurut Soerjono Soekanto konflik dibedakan menjadi 5 bentuk/jenis, yaitu :
  • Konflik atau pertentangan pribadi yaitu Jenis konflik yang pertama adalah konflik pribadi. Dimana konflik pribadi adalah salah satu jenis konflik yang terjadi antara individu dengan individu ataupun dengan kelompok masyarakat. Salah satu penyebab adanya konflik pribadi adalah karena adanya perbedaan cara pandang antar individu yang berkaitan dengan persoalan yang serupa. Jenis konflik yang satu ini sangat sering terjadi di dalam pertemanan, keluarga, dunia kerja, dan lain sebagainya. Salah satu contoh dari konflik pribadi adalah ketika sebuah keluarga beradu argumen tentang pembagian hak waris atau warisan.
  • Konflik atau pertentangan rasial yaitu Konflik rasial adalah jenis konflik yang terjadi antara ras yang berbeda. Dimana konflik ras akan terjadi saat masing-masing ras merasa lebih unggul dan mengutamakan kepentingan kelompoknya sendiri. Untuk contoh dari konflik rasial yaitu seperti konflik antara pemuda kulit putih dan pemuda kulit hitam. Pastinya hal itu sangat meresahkan dan menyebabkan adanya perpecahan. Jenis konflik rasial ini sering terjadi di Indonesia.
  • Konflik atau pertentangan antar kelas-kelas sosial yaitu Jenis konflik selanjutnya adalah konflik antar kelas sosial. Dimana konflik jenis ini dikenal dengan konflik vertikal, yang mana bisa muncul karena adanya suatu perbedaan kepentingan di antara kelas-kelas yang ada di dalam masyarakat. Untuk contoh dari jenis konflik yang satu ini adalah adanya demo yang terjadi antara karyawan dan perusahaan, dimana para karyawan menuntut untuk kenaikan gaji.
  • Konflik atau pertentangan politik yaitu Konflik politik adalah salah satu jenis konflik yang terjadi karena adanya perbedaan pandangan di dalam kehidupan politik. konflik tersebut terjadi karena masing-masing kelompok ingin berkuasa di dalam sebuah sistem pemerintahan. Contoh dari konflik ini yaitu pemberontakan PKI di Madiun, Pemberontakan 30S/PKI, dan pemberontakan DI/TII. Bahkan, sekarang ini masih banyak konflik politik yang terjadi ketika menjelang pemilu.
  • Konflik atau pertentangan yang bersifat internasional yaitu Konflik internasional adalah jenis konflik yang melibatkan berbagai macam kelompok negara karena adanya perbedaan kepentingan masing-masing negara. Salah satu contoh dari konflik internasional adalah antara Korea Utara dan Korea Selatan, ISIS, serta negara-negara lain yang melakukan peperangan.
selain itu ada juga jenis konflik lainnya antara lain :
Konflik AGAMA yaitu Jenis konflik berikutnya adalah konflik agama. Konflik agama merupakan suatu konflik yang terjadi antara kelompok yang mempunyai agama serta keyakinan yang berbeda.Sebagian besar masyarakat menilai bahwa agama sebagai salah satu tuntunan dan juga pedoman hidup yang harus diikuti secara mutlak. Sehingga apapun yang berbeda dan tidak sesuai dengan agama yang mereka anut, maka akan dianggap sebagai masalah lalu hal itu akan memicu terjadinya konflik.

Contoh dari konflik agama adalah konflik yang terjadi di Poso. Dimana konflik antara dua agama tersebut telah terjadi selama bertahun-tahun. Konflik tersebut terjadi karena Poso pada saat itu dipenuhi dengan penduduk yang beragama Islam. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, banyak orang yang menganut agama Kristen masuk ke wilayah Poso dan menjadi dominan. Tapi pada akhirnya, konflik tersebut bisa diselesaikan melalui mediasi.

Konflik Politik yaitu Konflik politik adalah salah satu jenis konflik yang terjadi karena adanya perbedaan pandangan di dalam kehidupan politik. konflik tersebut terjadi karena masing-masing kelompok ingin berkuasa di dalam sebuah sistem pemerintahan. Contoh dari konflik ini yaitu pemberontakan PKI di Madiun, Pemberontakan 30S/PKI, dan pemberontakan DI/TII. Bahkan, sekarang ini masih banyak konflik politik yang terjadi ketika menjelang pemilu.

Berdasarkan Sifatnya :
  • Konflik destruktif, merupakan konflik yang muncul karena adanya perasaan tidak senang , rasa benci dan dendam dari seseorang ataupun kelompok orang . Pada titik tertentu konflik ini dapat merusak atau menghancurkan sebuah hubungan.
  • Konflik konstruktif, merupakan konflik yang bersifat fungsional, konflik ini muncul karena adanya perbedaan pendapat dari kelompok-kelompok dalam menghadapi suatu permasalahan. Konflik ini menghasilkan konsesus dari perbedaan pendapat menuju sebuah perbaikan.
Berdasrkan posisi pelaku yang berkonflik
  • Konflik vertikal, konflik antar komponen masyarakat didalam suatu struktur yang bersifat hirarkis
  • Konflik horisontal,konflik antara individu atau kelompok yang memiliki kedudukan relatif sama.
  • Konflik diagonal, merupakan konflik yang terjadi karena adanya ketidakadilan aloksi sumber daya ke seluruh organisasi sehingga menimbulkan pertentangan ekstrim, contoh konflik poso
Berdasarkan sifat pelaku yang berkonflik
  • Konflik terbuka, merupakan konflik yang diketahui semua pihak, contoh konflik antara Israel dengan Palestina
  • Konflik tertutup, konflik yang hanya diketahui oleh orang-orang atau kelompok yang terlibat konflik
Berdasarkan konsentrasi aktivitas Manusia di dalam masyarakat:
  • Konflik sosial, merupakan konflik yang terjadi akibat adanya perbedaan kepentingan sosial dari pihak yang berkonflik. Konflik sosial dibedakan menjadi dua,yaitu :
1.      Konflik sosial vertikal : konflik yang terjadi antara masyarakat dengan negara.
2.      Konflik sosial horisontal : konflik yang terjadi antar etnis, suku atau agama
  • Konflik Politik, yaitu konflik yang terjadi akibat terjadi karena perbedaan kepentingan yang berkaitan dengan kekuasaan
  • Konflik Ekonomi, konflik akibat adanya perebutan sumber daya ekonomi dari pihak yang berkonflik.
  • Konflik Budaya, konflik akibat adanya perbedaan kepentingan budaya dari pihak yang berkonflik.
  • Konflik Ideologi, konflik akibat perbedaan paham yang diyakini oleh seseorang atau sekolompok orang , contoh konflik saat G30-S/PKI
Dari sudut psikologi sosial, Ursula Lehr mengemukakan konflik sebagai berikut :
  • Konflik dengan orangtua
  • Konflik dengan anak-anak sendiri
  • Konflik dengan keluarga
  • Konflik dengan orang lain
  • Konflik dengan suami atau istri
  • Konflik disekolah
  • Konflik dalam pemilihan pekerjaan
  • Konflik agama
  • Konflik pribadi

Penyebab Konflik

Konflik dapat terjadi karena adanya suatu penyebab. Sehingga akan menimbulkan suatu konflik. Adapun beberapa penyebab konflik secara menyeluruh diantaranya:

-Perbedaan individu

Penyebab terjadinya konflik yang pertama adalah karena adanya perbedaan individu dan perasaan yang berbeda-beda. Dimana biasanya terdapat perbedaan perasaan dan pendirian terhadap suatu hal ataupun lingkungan yang nyata. Hal tersebut bisa menjadi salah satu penyebab adanya konflik sosial.

-Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok

Penyebab konflik berikutnya adalah perbedaan kepentingan antara individu dan suatu kelompok. Hal tersebut terjadi karena tidak semua orang memiliki kepentingan yang sama.

-Perbedaan latar belakang kebudayaan

Beberapa orang akan terpengaruh dengan pola pemilikan dan juga pendirian dari kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda-beda itu pada akhirnya akan memicu adanya perbedaan yang bisa menimbulkan suatu konflik.

-Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat

Seperti yang sudah dijelaskan diatas, bahwa perubahan yang terjadi secara mendadak di suatu masyarakat berpotensi memicu adanya konflik. Sebab, hal itu terjadi karena ketidaksiapan masyarakat dalam menghadapi suatu perubahan secara drastis.


Dampak Sebuah Konflik
Dampak sebuah konflik memiliki 2 sisi yang berbeda yaitu dilihat dari segi positif dan dari segi negatif.
Segi positif dari konflik adalah sebagai berikut:
  1. Konflik dapat memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas atau masih belum tuntas di telaah.
  2. Konflik memungkinkan adanya penyesuaian kembali norma-norma, nila-nilai, serta hubungan-hubungan sosial dalam kelompok bersangkutan dengan kebutuhan individu atau kelompok.
  3. Konflik meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok yang sedang mengalami konflik dengan kelompok lain.
  4. Konflik merupakan jalan untuk mengurangi ketergantungan antarindividu dan kelompok.
  5. Konflik dapat membantu menghidupkan kembali norma-norma lama dan menciptakan norma baru.
  6. Konflik dapat berfungsi sebagai sarana untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan-kekuatan yang ada di dalam masyarakat.
  7. Konflik memunculkan sebuah kompromi baru apabila pihak yang berkonflik berada dalam kekuatan yang seimbang.
Segi negatif dari konflik :
  1. Keretakan hubungan antarindividu dan persatuan kelompok.
  2. Kerusakan harta benda dan hilangnya nyawa manusia.
  3. Berubahnya kepribadian para individu.
  4. Munculnya dominasi kelompok pemenang atas kelompok yang kalah.
Konflik Dan Kekerasan
  • Dalam KBBI kekerasan didefinisikan sebagai perbuatan seseorang atau kelompok yang menyebabakan cedera atau matinya orang lain, atau menyebabkan kerusakan fisik atau barang orang lain.
  • Secara sosiologis kekerasan umumnya teradi saat individu atau kelompok yang berinteraksi mengabaikan norma-norma dan nilai sosial dalam mencapai tujuan masing-masing.Akibatnya terjadilah konflik yang bermuara  kekerasan.
Teori – teori tentang Kekerasan :
Menurut Thomas santoso, terdapat 3 teori tentang kekerasan, yaitu :
  1. Teori Kekerasan sebagai tindakan aktor(individu) atau kelompok
    • Manusia melakukan kekerasan karena adanya faktor bawaan, seperti kelainan genetik atau fisiologis
  1. Teori Kekerasan Struktural
·        Kekerasan bukan berasal dari orang tertentu melainkan terbentuk dalam suatu sistem sosial. Para ahli memandang kekerasan tidak hanya dilakukan oleh aktor atau kelompok semata melainkan dipengaruhi oleh suatu struktur.
  1. Teori Kekerasan sebagai kaitan antara aktor dan struktural
·        Konflik merupakan sesuatu yang telah ditentukan sehingga bersifat endemik bagi kehidupan masyarakat. Oleh karena itu ada 4 jenis kekerasan yang diidentifikasikan, yaitu :
a.       kekerasan terbuka (yang dapat dilihat)
b.      kekerasan tertutup (kekerasan tersembunyi, berupa ancaman)
c.       kekerasan agresif (kekerasan yang dilakukan untuk mendapatkan sesuatu, penjambretan)
d.      kekerasan defensif (kekerasan yang dilakukan untuk melindungi diri)
Salah satu bentuk kekerasan kolektif yang akhir-akhir initerjadi adalah : terorisme.

Cara Mengatasi Konflik

Di bawah ini adalah beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi suatu konflik.

1. Kompetisi

Penyelesaian konflik yang berbentuk kompetisi biasanya dikenal dengan istilah win-lose orientation. Dimana proses penyelesaian ini menggambarkan satu pihak yang mengorbankan pihak lain.

2. Akomodasi

Penyelesaian konflik jenis ini akan menggambarkan suatu kompetisi bayangan cermin yang akan memberikan keseluruhan penyelesaian pada pihak lain tanpa adanya upaya untuk memperjuangkan tujuannya sendiri. Proses itu biasanya dikenal dengan taktik perdamaian.

3. Sharing

Dalam proses penyelesaian konflik jenis ini, satu pihak akan memberi dan pihak lain akan menerima sesuatu. Keduanya memiliki pikiran yang moderat, tidak lengkap, tapi memuaskan.

4. Kolaborasi

Ini adalah salah satu bentuk upaya menyelesaikan konflik yang bisa memuaskan kedua belah pihak. Upaya tersebut adalah pendekatan pemecahan masalah yang membutuhkan integrasi dari kedua pihak.

5. Penghindaran

Penyelesaian konflik ini biasanya menyangkut ketidakpedulian dari kedua kelompok yang bersangkutan. Kondisi tersebut menggambarkan penarikan kepentingan kelompok lain.


Cara Pengendalian Konflik dan Kekerasan
Secara umum, ada tiga macam bentuk pengendalian konflik sosial, yaitu konsoliasi, mediasi dan arbitasi.
Konsoliasi
Dilakukan melalui lembaga-lembaga tertentu yang memungkinkan diskusi dan pengambilan keputusan yang adil di antara pihak yang bertikai.
Mediasi
Dilakukan apabila kedua pihak yang berkonflik sepakat untuk menunjuk pihak ketiga sebagai mediator.
Arbitasi
Dilakukan apabila kedua belah pihak sepakat untuk menerima atau terpaksa menerima hadirnya pihak ketiga yang akan memberikan keputusan-keputusan tertentu untuk menyelesaikan konflik.
Ajudication
Cara penyelesaian konflik melalui pengadilan
Share: