Sharing is caring. Lets learn together here. *Just posting for reminder and to be remember*

  • This is me "RIRRY ASRILPUTERY"

    ini adalah dunianya seorang guru IPS biasa, yang selalu haus akan ilmu pengetahuan, masih perlu banyak belajar, namun ingin mencoba berbagi pengetahuan yang dimilikinya.

  • This is me "RIRRY ASRIL PUTERY"

    ini adalah dunianya seorang guru IPS biasa, yang selalu haus akan ilmu pengetahuan, masih perlu banyak belajar, namun ingin mencoba berbagi pengetahuan yang dimilikinya.

  • This is me "RIRRY ASRIL PUTERY"

    ini adalah dunianya seorang guru IPS biasa, yang selalu haus akan ilmu pengetahuan, masih perlu banyak belajar, namun ingin mencoba berbagi pengetahuan yang dimilikinya.

  • This is me "RIRRY ASRIL PUTERY"

    ini adalah dunianya seorang guru IPS biasa, yang selalu haus akan ilmu pengetahuan, masih perlu banyak belajar, namun ingin mencoba berbagi pengetahuan yang dimilikinya.

  • This is me "RIRRY ASRIL PUTERY"

    ini adalah dunianya seorang guru IPS biasa, yang selalu haus akan ilmu pengetahuan, masih perlu banyak belajar, namun ingin mencoba berbagi pengetahuan yang dimilikinya.

Thursday, June 11, 2020

REPORT DAN DOKUMENTASI PAT ONLINE SMPN 2 CIBITUNG









🔔🔔🔔🔔

PENGUMUMAN

Assalamualaikum wr.wb Di informasikan berikut report respons PAT 2020 kelas 7 dan 8.. Dibawah ini, saya lampirkan data respons PAT daring yang telah dilaksanakan pada tgl 3-9 Juni 2020 dan PAT susulan tgl 10 juni 2020. 📝Data Peserta didik keseluruhan : 📌Kelas 7 = 438 📌Kelas 8 = 428 Data yang mengikuti PAT Online/Daring a/l : ➡️Hari ke-1 (3/6/2020) 👉B. Indonesia kls 7 = 435 respons 👉B. indonesia kls 8 = 424 respons 👉PPKn kls 7 = 429 respons 👉PPKn kls 8 = 414 respons ➡️Hari ke-2 (4/6/2020) 👉IPS kls 7 = 434 respons 👉IPS kls 8 = 426 respons 👉SenBud kls 7 = 428 respons 👉SenBud kls 8 = 420 respons ➡️ Hari ke-3 (5/6/2020) 👉B. Inggris kls 7 = 431 respons 👉B.inggris kls 8 = 435 respons 👉Prakarya kls 7 = 426 respons 👉Prakarya kls 8 = 422 respons ➡️Hari ke-4 (6/6/2020) 👉MTK kls 7 = 436 respons 👉MTK kls 8 = ---- 👉Basun kls 7= 429 respons 👉Basun kls 8= 420 respons ➡️Hari ke-5 (8/6/2020) 👉IPA kls 7 = 428 respons 👉IPA kls 8 = 423 respons 👉Penjas kls 7 = 431 respons 👉Penjas kls 8 = 425 respons ➡️Hari ke-6 (9/6/2020) 👉PABP kls 7 = 407 respons 👉PABP kls 8 = 384 respons Terimakasih untuk berbagai pihak yang telah berpartisipasi atas sukses terlaksananya PAT online perdana di SMPN 2 Cibitung.. Tabarakallah buat kita semuanya.. TTD Kurikulum
(Rirry Asril Putery, M.Pd)


untuk lihat dan unduh report response soal google formnya, silahkan KLIK gambar di bawah ini




Untuk lihat dan unduh rekap response presensi PATsilahkan KLIK gambar di bawah ini



Share:

Wednesday, June 10, 2020

Terjebak Modus Penipuan saat Pandemi


Terjebak Modus Penipuan saat Pandemi

Oleh : Rirry Asril Putery, M.Pd


Sebagaimana perkembangan peradaban manusia modern yang sangat cepat. Seperti itu jualah, suburnya pertumbuhan model-model penipuan baru, dengan berbagai modus. Di dalam konsep perubahan menyatakan,  bahwa perubahan sosial budaya yang terjadi dalam kehidupan masyarakat ada plus dan minusnya. Layaknya seperti dua sisi mata uang, akan selalu ada hal atau dampak positif dan negatif, di dalam sebuah perubahan. Dalam setiap perbahan yang dikehendaki akan muncul dampak berupa perubahan yang tidak dikehendaki, atau dalam suatu perubahan yang direncanakan akan muncul perubahan yang tidak direncanakan. 

Ilustrasinya begini, perubahan dalam bidang pembangunan semisal, proyek jalan atau proyek pembangunan apartemen. Di satu sisi, perubahan tersebut membuat aksestabilitas penduduk terpenuhi dengan baik, untuk mempermudah proses mobilitasnya sehari-hari, dan juga untuk memenuhi kebutuhan manusia, yang pertumbuhan penduduknya terus meningkat bagaikan deret ukur, sementara ketersediaan tanah tak pernah berubah dari waktu ke waktu. Tapi di sisi lain, akan ada sebagian kecil orang yang kehilangan tempat tinggal, dan mungkin kehilangan mata pencahariannya, dikarenakan pembangunan jalan dan apartemen tersebut.   

Meningkatnya modus penipuan, memang tak terlepaskan dari keadaan perekonomian suatu bangsa. Namun bisa jadi, penyebabnya bukan hanya masalah ekonomi semata , tetapi berkaitan juga dengan masalah moral. Pada faktanya, ada sekelompok orang yang ingin mendapatkan penghasilan dengan cara mudah, semisal melakukan penipuan kepada orang lain, untuk mendapatkan uang secara cepat, dalam waktu singkat. Mereka ini dengan sengaja memanfaatkan keahliannya, dalam menggunakan teknologi untuk menipu orang lain.

Pada era pandemi Covid-19 ini, kasus penipuan semakin meningkat. Tak memandang bahwa sekarang kita tengah berada di bulan suci Ramadan, yang seharusnya kita berlomba-lomba berbuat kebaikan. Justru menjelang lebaran ini, Operandi penipuan, semakin banyak diselancarkan oleh para penipu, dengan berbagai modus. Penulis baru-baru ini merasakan sendiri, dahsyatnya modus penipuan oleh sekolompok orang, yang mari kita katakan sebagai oknum penipu. Berdasarkan pengalaman pahit tersebut, penulis terpanggil untuk berbagi kronologis ceritanya kepada para pembaca, agar pengalaman pahit yang saya alami, menjadi pembelajaran buat kita semua.

Mimpi buruk itu diawali dari sebuah drama, masuknya chat WhatsApp (WA) dari nomor Hand Phone (HP) yang tak dikenal, kepada penulis pada suatu malam. Isi chat tersebut meminta penulis, untuk memeriksa kotak pesan masuk, dan mencari sebuah pesan yang berisikan sebuah nomor verifikasi, yang diakui sebagai miliknya, yang salah sambung ke nomor penulis, karena nomornya mirip dengan nomor HP istrinya. Ketika menerima Chat tersebut, penulis tak berpikir yang aneh-aneh. Saat itu, penulis sedang asik di depan laptop, memasukan data siswa ke format excel, yang akan diimpor ke aplikasi SKL yang sedang dipersiapkan penulis untuk mengumumkan kelulusan siswa secara online.

Kurang fokus, agak lelah dan tak berpikir jernih mungkin itu alibi yang bisa penulis katakan untuk menggambarkan situasi saat itu, dari pada menggunakan bahasa lalai atau ceroboh. Saat menerima pesan tersebut penulis hanya menjawab pesan tersebut tanpa curiga dengan menanyakan kepada si pengirim pesan dengan pertanyaan, pesan apa ya maksudnya? Nomor verifikasi apa? Dan ketika orang tersebut menyampaikan pesan apa yang dimaksud, saya pun tak berpikir panjang dan langsung mempercayai orang tersebut. Dengan cekatan jari jemari penulis langsung membuka kotak pesan mencari pesan yang dimaksud lalu menyalin pesan tersebut untuk kemudian di teruskan atau dikirim ke nomor si penipu tersebut. Saat itu yang terpikir, kalau bisa mempermudah urusan orang buat apa mempersulit. Tapi niat baik membantu tersebut ternyata berujung masalah karena ketidakhati-hatian.

Malam itu tak ada kejadian aneh yang terjadi. Malam berganti pagi, pagi berganti siang hingga sampailah sore hari kurang lebih pukul 16.00, penipu itu pun mulai beraksi meretas nomor WA penulis. Diawali tetiba ada telepon masuk dari nomor asing, ketika diangkat, dari seberang telepon yang menjawab, seperti suara mesin yang berulang kali mengatakan nomor verifikasi anda 1***8* secara berulang-ulang. Seketika perasaan tak enak menyerang, langsung saja penulis spontan mematikan telepon tersebut. Tak berselang lama, disusul ada pesan yang masuk, apakah anda telah meminta nomor verifikasi? ya atau tidak? karena agak panik, ketika tangan penulis menggapai HP untuk menjawabnya, tak sengaja jari penulis menekan option ya. Lalu seketika aplikasi WA penulis blank tak dapat digunakan.

Sekitar 5 menit kemudian, telepon berdering dari adik penulis yang tinggal di kota yang berbeda dengan penulis. Dari dia, didapati informasi bahwa si peretas baru saja mengirimkan pesan chat WA ke suaminya untuk meminta sejumlah uang dengan alasan mau transfer uang tapi debit card nya sedang bermasalah. Adik ipar yang kebetulan berprofesi sebagai Polisi, langsung menyadari keanehan dan merasa ada yang tidak beres, tau kalau sedang mengalami modus penipuan, Ia langsung balik bertanya, siapa kamu? Transfer apa maksudnya? Penipu kamu ya? Namun chat tersebut tak dijawab oleh si penipu.

Tak hanya adik ipar, saudara, teman sekantor, teman alumni sekolah, teman MGMP, karib kerabat menelpon untuk memastikan, apakah barusan saya nge-chat mereka? Apakah benar itu saya? Untuk memberhentikan aksi si penipu, bermodalkan informasi tersebut, langsung saya membuat status di akun Facebook, untuk menyampaikan pengumuman bahwa nomor WA saya, telah diretas oleh orang tak bertanggung jawab. Saya memberitahu dan meyakinkan mereka bahwa itu bukan saya, abaikan saja jika ada chat atau telepon yang mengatasnamakan saya, tolong tak usah ditanggapi dan menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi.

Setelah status FB itu di posting, langsung saja kolom komentar diserbu oleh testimoni kawan-kawan dumay, yang ternyata sempat di chat oleh si peretas dengan  modus yang rata-rata sama, yaitu minta dikirimkan sejumlah uang. Apesnya, si penipu nge-chat orang-orang di kontak WA saya secara random, dan yang kebetulan terpilih untuk dimodusin adalah orang-orang yang jarang, bahkan hampir tak pernah chat personal secara intens dengan saya. Pantas saja mereka tak percaya dengan chat tersebut. Dan kalau pun kebetulan yang terpilih di modusin adalah orang yang sangat dekat dan intens berkomunikasi dengan saya di room chat WA, justru mereka malah semakin tak percaya, karena tata bahasa yang digunakannya sangat berbeda, dengan kebiasaan saya berkomunikasi dengan mereka.

Selain mengupdate status di FB tentang peristiwa yang saya alami, untuk menghentikan ulah si peretas dengan mengikuti saran dari salah satu sahabat di kolom komentar FB yang menyarankan agar menghapus aplikasi WA di HP saya, karena WA hanya bisa aktif untuk satu nomor saja, ketika aplikasinya dihapus pada nomor HP saya maka otomatis si peretas tidak bisa lagi mengambil alih WA saya, maka saya langsung menghapus aplikasi WA di HP saya. Dan pertualangan si peretas mencari mangsa pun terhenti detik itu juga.

Dalam dunia yang serba digital, sangat sulit mencegah atau menghentikan penyebaran data kita di ruang publik. Untuk meminimalisasi kebocoran data pribadi kita di dumay, upayakan setelah berselancar di dumay, diakhiri dengan selalu logout, jangan menyimpan username atau password dengan cara clear cache pada browser di setiap perangkat yang kita gunakan, ketika mengakhiri penggunaanya. Selain itu dari kejadian ini, pelajaran yang dapat diambil jangan sekali-kali kita memberikan nomor verifikasi apa pun kepada orang lain, terlebih jika kita tak pernah merasa meminta nomor verifikasi, tetapi ada nomor verifikasi yang masuk ke HP kita, artinya ada peretas yang ingin meretas HP kita. Selain itu, biasakan memakai pengamanan dua langkah, untuk meningkatkan keamanan aplikasi yang kita miliki.

Pesan moral dari kejadian ini adalah, sesibuk apapun kita, berusaha tetap fokus dan berpikir jernih dalam menghadapi suatu kejadiaan atau peristiwa, dan selalu mengedepankan prinsip kehati-hatian.






Share:

Sunday, June 7, 2020

SUPERVISI ASIK SAAT SITUASI PANIK



SUPERVISI ASIK SAAT SITUASI PANIK

Oleh : Rirry Asril Putery, M.Pd

Supervisi adalah kegiatan yang dibutuhkan dan wajib dilaksanakan dalam sebuah instansi untuk mengetahui sejauh mana kegiatan sudah berjalan sesuai dengan standar operasional atau target minimal yang telah ditentukan. Dalam dunia pendidikan, Dinas Pendidikan melakukan supervisi kepada Pengawas Sekolah, Pengawas Sekolah melakukan supervisi terhadap Kepala Sekolah, lalu Kepala Sekolah melakukan supervisi terhadap para Guru, di bantu oleh Wakil Kepala Sekolah bidang Akademik atau Kurikulum, dan beberapa guru senior pada sebuah satuan pendidikan. Pada situasi normal,  dalam satu tahun pelajaran, supervisi bisa dilaksanakan sebanyak dua kali, artinya tiap satu semester dilakukan satu kali supervisi, baik secara akademis maupun manajerial.

Supervisi secara etimologi berasal dari kata “super” dan “visi” yang mengandung arti melihat dan meninjau dari atas, atau menilik dan menilai dari atas, yang dilakukan oleh pihak atasan terhadap aktivitas, kreativitas, dan kinerja bawahannya. Seorang supervisor memiliki pekerjaan yang tidak mudah, ia harus mengawasi sekaligus memimpin orang-orang yang berada di bawahnya, agar mampu bekerja sesuai dengan standar yang diatur oleh instansi atau satuan pendidikan. Supervisi pada satuan pendidikan adalah sebuah proses bantuan, bimbingan, dan pembinaan dari kepala sekolah kepada guru, untuk memperbaiki proses pembelajaran, bantuan dan bimbingan tersebut bersifat professional, dan dilaksanakan melalui dialog, untuk memecahkan masalah pembelajaran.

Kepala sekolah sekarang ini bukan lagi tenaga pendidik yang mendapatkan tugas tambahan sebagai manajer. Tetapi menurut peraturan terbaru kepala sekolah adalah full sebagai seorang manajer pendidikan, yang salah satu tugasnya adalah mensupervisor bawahannya. Kepala Sekolah sebagai supervisor di dunia pendidikan, bertugas membantu dan menolong guru sebagai mitra kerja agar lebih professional, dalam melaksanakan tugasnya. Artinya, supervisi pada dasarnya bukan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap para guru yang disupervisi. Tetapi esensi dari supervisi adalah memberikan masukan ataupun saran, kiat-kiat, serta obat dari berbagai penyakit yang ditemukan pada proses pembelajarannya. Secara singkat supervisi akademis, dapat pula disebut sebagai sebuah kegiatan yang terencana, dan terprogram dalam mengubah perilaku guru, agar dapat mempertinggi kualitas proses pembelajarannya.

Umumnya, ketika seorang guru akan di supervisi, seketika muncul rasa khawatir dan ketakutan, akan dicari kelemahan dan kesalahan. Agar siap menjadi agen of change (agen perubahan), pola pikir seperti itu perlu dirubah. Pelaksanaan supervisi pada intinya bukan bertujuan mencari kesalahan atau kelemahan orang yang tengah di supervisi, melainkan untuk mencari cara; mencari solusi; dan mencari obat untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh guru atau orang yang tengah di supervisi tersebut. Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa supervisi dibutuhkan bagi seorang guru, untuk bisa meningkatkan kemampuan dan potensi yang dimiliki, agar tujuan pendidikan bisa tercapai, sebagaimana yang dicita-citakan oleh sebuah instansi pendidikan. Untuk itu, sebagai tenaga professional yang selalu ingin meningkatkan potensi professionalnya, sudah seharusnya seorang guru, tak lagi khawatir dan takut ketika akan disupervisi. Justru sebaliknya, supervisi menjadi kegiatan yang dinantikan, dalam rangka upaya proses perbaikan diri.

Sejak awal bulan Maret, terjadi perubahan teknis pembelajaran. Dikarenakan kondisi bangsa yang tengah dilanda wabah corona virus Covid-19, kegiatan pembelajaran di sekolah dialihkan ke rumah masing-masing. Saat ini, sudah hampir dua bulan penuh, berlangsungnya PJJ (pembelajaran jarak jauh) dan WFH (Work From Home). Perlu diingat, dalam kondisi kegiatan PJJ dan WFH pun, guru harus tetap terlibat dalam proses pembelajaran. Tak hanya memberikan tugas-tugas semata, tetapi peran guru sebagai fasilitator yang membimbing, mengarahkan serta memonitoring, tetap diharapkan berjalan sebagaimana mestinya. Walaupun TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) sangat amat membantu kegiatan PJJ ini, tetap saja peran guru tak dapat tergantikan oleh gawai, paket data internet maupun orang tua siswa di rumah.

Sejauhmana keterlibatan guru dalam proses pembelajaran selama PJJ. Untuk mengetahuinya, tentunya Pengawas sebagai satgas (satuan petugas) pengawasan PJJ, melakukan aktivitas supervisi ke satuan pendidikan yang menjadi sekolah binaannya. Pengawas memerintahkan Kepala Sekolah sebagai pimpinan satuan pendidikan, untuk melakukan supervisi kepada para guru dalam instansinya. Biasanya Kepala Sekolah bersama-sama dengan Wakil Kepala Sekolah bidang Akademik membentuk tim untuk melakukan supervisi guna menjawab intruksi dari Pengawas Pembina. Pertanyaannya, bagaimana cara melakukan supervisi di saat PJJ dan WFH  seperti sekarang ini?; bagaimana cara menciptakan supervisi yang asik di saat situasi panik Covid-19 ini? Jawabannya, supervisi di saat PJJ dan WFH bisa dilakukan secara online, dengan memanfaatkan google form sebagai instrument supervisinya. Supervisi menggunakan google form, membuat supervisi menjadi sesuatu yang asik, walau dalam situasi panik corona virus Covid-19

Ada banyak layanan formulir online, yang bisa dimanfaatkan sebagai instrument evaluasi diri, untuk supervisi akademik. Antara lain, ada google form; zoho form; zot form dan masih banyak aplikasi online lainnya yang memiliki fitur sejenis. Dalam tulisan ini, penulis akan menitikberatkan pada pemanfaatan aplikasi google form untuk pelaksanaan supervisi akademik. Google form adalah aplikasi yang sangat mudah untuk diaplikasikan sesuai dengan kebutuhan. Untuk membuat instrument supervisi menggunakan google form tahapannya sangat sederhana, tahap pertama, tim supervisi di sekolah, membuat terlebih dahulu daftar pertanyaan, yang akan diberikan dalam instrument supervisi kepada guru. Daftar pertanyaan yang dibuat, mulai dari pertanyaan pra supervisi, supervisi sampai pasca supervisi.

Membuat  daftar pertanyaan pra supervisi, adalah bagian tahapan penelitian (research), dalam rangkaian kegiatan supervisi. Daftar pertanyaan pra supervisi yang dibuat, mulai dari identitas, kapan kesiapan untuk bisa di supervisi sampai persiapan tools atau alat-alat yang akan disupervisi (seperti jurnal agenda guru dan siswa, dokumen lembar kerja, dokumen daftar hadir, daftar nilai, foto kegiatan peserta didik belajar di rumah dll). Biasanya kegiatan pada tahapan ini dilakukan dengan teknik wawancara, namun dikarenakan WFH, dibuatlah daftar pertanyaan atau kuesioner secara singkat, ringan dan sederhana pada google form. Selanjutnya, membuat daftar pertanyaan supervisi akademik online, adalah bagian tahapan penilaian (evaluation), dalam rangkaian kegiatan supervisi.  hampir sama dengan pertanyaan supervisi akademik, yang sudah biasa dibuat. Bedanya, pada bentuk penyajian dan bukti dokumentasi kegiatan pembelajaran, menjadi fokus utama, ketika supervisi dilaksanakan secara online. Mulai dari KD apa yang akan disampaikan, bentuk penyajian materinya, bentuk evaluasinya hingga bukti jejak digital dari pelaksanaannya. Daftar pernyataan dan pertanyaan selanjutnya, adalah tahapan perbaikan (improvement), bimbingan (Assistence) dan kerjasama (Cooperation).
Setelah daftar pertanyaan terinventarisir, sebagai modal membuat instrument menggunakan google form, kemudian masuk ke google search atau browser pada laman google. Ketik google formulir, lalu klik google form login (jika sudah mendaftar), jika belum terdaftar bisa klik google form signup, maka akan langsung terhubung dengan laman google form berbentuk blank form (formulir kosong). Atau bisa masuk saja melalui akun google, lalu klik google drive, klik tanda tambah, pilih lainnya, lalu klik google formulir. Pilihlah header (kepala) instrument pra supervisinya, buat judul formulir menjadi instrument pra supervisi, masuk ke tambah daftar pertanyaan pada google form, copy paste daftar pertanyaan yang tadi sudah disiapkan pada google document atau pada Microsoft Office Word ke google form, setting google formnya dengan form limiter untuk membatasi waktu pengisian instrument. Jangan lupa, setting juga pengaturan pengirimannya, ganti semua orang bisa melihat menjadi semua orang bisa mengedit. Sehingga, siapapun nanti yang mendapatkan link google form, yang merupakan instrument pra supervisi tersebut dapat mengisinya. Kemudian dengan cara yang sama, buat juga instrument supervisi dan instrument pasca supervisi menggunakan google form.

Dengan memanfaatkan google form, dijadikan sebagai kuesioner atau angket instrument supervisi akademik, kegiatan supervisi memungkinkan untuk dilakukan, walaupun dalam keadaan WFH. Pengawasan sebagai kontrol yang paling mujarab dapat tetap terealisasikan sesuai agenda dalam kalender sekolah. Walaupun tetap harus diingat, sebagai supervisor di saat kondisi pandemi seperti ini, jangan terlalu kaku; jangan terlalu banyak menuntut sebuah keharusan yang seragam antara guru satu dengan yang lainnya terutama dalam bentuk penyajian PJJ; jangan menuntut ketercapaian target kurikulum. Karena yang utama dari supervisi kegiatan PJJ, untuk mengetahui apakah seorang guru tetap membuat dirinya terlibat dalam proses pembelajaran?, apakah guru dalam PJJ ini tetap memberikan intruksi?, apakah guru melakukan monitoring dengan memberikan feed back dari pembelajaran yang tengah berlangsung?, apakah guru tetap memberikan learning tools untuk merangsang anak berpikir kritis dan kemudian mampu memdemontrasikannya?, dan apakah pembelajaran yang dilakukan terukur sehingga mampu dilaksanakan dengan baik oleh peserta didik sehingga menciptakan pembelajaran yang penuh kebermaknaan?

Supervisor yang baik, harus mampu menciptakan suasana yang penuh kehangatan, kedekatan, dan keterbukaan, sehingga kegiatan supervisi lahir dari permintaan orang yang disupervisi kepada orang yang akan melakukan supervisi kepadanya, bukan sebaliknya. Kemudian, bersama-sama mencari cara untuk mengatasi kekurangan-kekurangan atau hambatan-hambatan yang dialami, dan bersama-sama mencari jalan mempertahankan yang sudah baik, bahkan meningkatkannya agar lebih baik lagi.




Share:

Thursday, June 4, 2020

KELULUSAN KELAS 9 SMPN 2 CIBITUNG




PENGUMUMAN KELULUSAN ANGKATAN 2017/2018, LULUSAN TAHUN 2020


KALIAN  DAPAT LIHAT DAN UNDUH  

SKL ONLINE DAN SKKB ONLINE 


SILAHKAN KLIK GAMBAR DAN TULISAN  

DI BAWAH INI !!!



Akses SKL untuk siswa :
Contoh username :
P0212001904009
Password : 12345678
Silahkan dicoba..itu SKL bisa langsung diakses oleh siswa..
karena waktunya sdh dibuka oleh admin.



Akses SKKB untuk siswa :
Contoh username :
12-0019-400-9
Password : 123456
Silahkan dicoba..Itu SKKB bisa langsung diakses oleh siswa..
karena waktunya sdh dibuka oleh admin.


MAU TAU APA USERNAME DAN PASSWORDNYA, SILAHKAN KLIK GAMBAR DI BAWAH INI YAA!!!





WITH PROUDLY ANNOUNCE

THE 10 BEST STUDENTS





DI SETIAP PERTEMUAN AKAN ADA PERPISAHAN..IT'S NORMALLY..SEMOGA VIDEO INI DAPAT MENJADI SEBUAH KISAH KLASIK DI MASA DEPAN..RAIH MASA DEPAN KALIAN YANG LEBIH CERAH..DOA KAMI SELALU MENYERTAI LANGKAH KALIAN...


PLEASE WATCHING THIS VIDEO !!!

DONT FORGET TO LIKE, COMENT AND SUBCRIBE YA!!


KASIH KATA-KATA KENANGAN KALIAN DI KOLOM COMENT BLOG INI JUGA YAA!!
APA YANG PALING BERKESAN, KALIAN RASAKAN SELAMA JADI SISWA DI DUBIT!



Share: