Aksi Nyata ONMOVE
& SATE untuk Menumbuhkembangkan
Budi Pekerti Luhur sebagai Pelajar Pancasila di Tengah Keberagaman
Rirry Asril Putery,
SMPN 2 Cibitung-CGP Angkatan 1
Indonesia adalah Negara
yang plural atau majemuk, Negara yang multikultural yang terdiri lebih dari
satu budaya. Kabupaten Bekasi adalah salah satu wilayah di Provinsi Jawa Barat
yang penduduknya sangat heterogen. SMPN 2 Cibitung yang terletak di Kecamatan
Cibitung yang merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Bekasi. Cibitung
merupakan wilayah industri yang dipenuhi dengan masyarakat pendatang, yang
notabene membuat sangat plural atau
majemuk.
Pluralitas atau
kemajemukan yang terdapat di Indonesia pada umumnya dan di Cibitung pada
khususnya, dapat menjadi sebuah anugerah namun juga dapat menjadi sebuah
musibah bak dua sisi mata pisau. Fakta bahwa Masyarakat Indonesia Plural seharusnya
bisa disikapi sebagai sebuah keunggulan yang harus disyukuri, bukan sebaliknya,
perbedaan yang ada dijadikan sebagai sebuah alasan atau pemicu yang dapat
memantik timbulnya permasalahan di antara warga Indonesia. Namun pada
kenyataannya di tengah keberagaman, begitu mudahnya muncul konflik yang
menyebabkan terjadinya disintegrasi,
Dengan demikian, di
tengah kehidupan masyarakat Indonesia yang Plural, peran pendidik sangatlah
penting dalam menanamkan konsep toleransi dan menjadikan toleransi sebagai
sebuah pembiasaan bukan keterpaksaan. Sejatinya pendidik adalah pemimpin
pembelajaran yang bertugas memantik motivasi diri siswa agar menyadari posisi peran
dan nilai dirinya, memelihara dan mengembangkan nilai-nilai luhur agar siswa
menjadi orang yang memiliki karakter positif dan pada akhirnya menjadi individu
yang sesuai dengan profil pelajar Pancasila.
Dari paparan di atas, bisa
disimpulkan bagaimana individu dapat tumbuh dan berkembang menjadi orang yang menghargai
perbedaan dan keberagaman sebagai sebuah keindahan itu sangat dipengaruhi oleh
proses Pendidikan yang diperolehnya. Dan
tempat yang paling efektif untuk penanaman
atau internalisasi nilai dan peran diri tersebut adalah di sekolah sebagai Lembaga
Pendidikan.
Berdasarkan
permasalahan di atas, penulis merencanakan tindakan aksi nyata berupa mini program
yang akan dilaksanakan di SMPN 2 Cibitung yaitu Aksi Nyata ONMOVE &
SATE untuk Menumbuhkembangkan Budi Pekerti Luhur sebagai pelajar Pancasila di tengah Keberagaman.
Tindakan aksi nyata
dalam menumbuhkembangkan budi pekerti luhur dalam keberagaman ini diberi nama mini program ONMOVE yang
merupakan akronim dari “One
Morning One Video” dan SATE yang merupakan akronim dari “Sapa
Teman”. Mini program ONMOVE yaitu program memberikan link video tentang
keberagaman yang terdapat di Indonesia setiap pagi, selama 1 minggu (5 hari
sekolah) berturut-turut kepada siswa melalui GCR dan WAG guru mapel IPS, PPKn
dan Wali Kelas. Mengapa mengirimkan video tentang keberagaman tujuannya adalah
agar anak terbuka pikirannya akan pentingnya menjaga kesatuan di tengah keberagaman,
dengan menyaksikan video keberagaman secara intens dan kontiniu selama 5 hari
diharapkan dapat menjadi pemantik motivasi intrinsik diri untuk mengenali posisi
nilai diri dan peran diri, kemudian tergerak untuk bergerak dan saling menggerakan,
bersama-sama menjaga perdamaian untuk mencapai keindahan dan kebahagiaan kerukunan
hidup bermasyarakat.
Mengapa
video diberikan di pagi hari, karena menurut beberapa penelitian, otak anak
lebih cepat menerima dan mudah menyerap informasi baru di pagi hari. Video mengenai
keberagaman yang terdapat di Indonesia ini diberikan ke murid untuk disaksikan oleh
mereka dan kemudian mengintruksikan kepada mereka untuk membuat resume atau intisari
video setiap harinya, untuk kemudian secara random akan dipilih beberapa anak
sebagai perwakilan mempresentasikannya di kelas pada pertemuan berikutnya. Dan sebagai langkah lanjutan setelah menyelesaikan
mini program ONMOVE (One Morning One Video) adalah melakukan tahapan selanjutnya
sebagai penguatan atau tindak lanjut yaitu melaksanakan Mini Program SATE (Sapa
Teman) sebagai bentuk aksi nyata menghargai kebhinekaan.
Dalam kegiatan SATE
(Sapa Teman), murid diminta untuk menyapa teman yang selama ini paling jarang
di ajak berkomunikasi namun secara tidak sadar murid menyadari alasan mengapa
sangat jarang atau bahkan tidak pernah berkomunikasi selama ini dikarenakan
merasa adanya perbedaan di antara mereka. Dengan melakukan aksi nyata SATE “Sapa
Teman” ini, diharapkan dapat meruntuhkan sekat atau menghilangkan jurang diantara
meraka karena perbedaan yang ada. Melalui mini program SATE ini diharapkan
segala perbedaan yang ada bukan menjadi sebuah penghalang dalam berinteraksi
dan bersosialisasi dengan baik diantara sesama murid sebagai manusia berbudaya
yang mencerminkan profil pelajar Pancasila.
Hasil aksi nyata mini
program ONMOVE dan SATE adalah resume singkat dari intisari video selama 5 hari
dan hasil chat atau komunikasi dengan teman sebagai bentuk bukti kemampuan
menjaga integrasi dengan saling menghargai keberagaman atau menghormati segala perbedaan.
Dari mini program yang telah dilakukan, memperlihatkan hasil yang sangat
memuaskan. Hal ini nampak dari respon anak yang tinggi dalam menyaksikan video,
resume video yang memperlihatkan pemahaman mereka terhadap pentingnya menjaga
keberagaman, hasil chat yang isinya bervariasi dan memperlihatkan kemampuan
mereka untuk saling menghargai di atas perbedaan, dan reaksi atau testimoni anak
yang senang dengan adanya mini program ini. Mereka menjadi lebih memahami akan pentingnya toleransi,
menghargai dan menghormati perbedaan atau keberagaman dalam menjaga kesatuan
dan persatuan bangsa.
Pembelajaran yang didapat
dari pelaksanaan mini program ONMOVE dan SATE yang melibatkan beberapa pihak
tidak hanya guru IPS yang memiliki ide mini program, namun juga merangkul teman
sejawat untuk mensukseskan program melalui kolaborasi dengan guru PPKn sebagai mata
pelajaran yang direct dengan kompetensi sikap sosial, juga melibatkan
wali kelas untuk memberikan penguatan akan pentingnya program ini sekaligus
membantu sebagai kontrol atau pengawas terhadap keberhasilan program adalah betapa
besarnya kekuatan kolaborasi dalam keberhasilan pelaksanaan program ONMOVE dan
SATE ini. Melalui program ini juga, disadari bahwa perlunya terus menjaga dan
merawat rasa persatuan di tengah kebhinekaan dengan memberikan stimulus-stimulus
dalam keseharian yang menjadi pengingat kepada murid-murid sebagai generasi
penerus bangsa untuk berperan menjaga integrasi di tengah pluralitas masyarakat
Indonesia. Selain itu pelaksanaan ONMOVE dan SATE memberikan suatu inovasi yang
menyegarkan dalam penanaman budi pekerti luhur yang mampu menumbuhkembangkan
karakter positif dan menghasilkan pelajar-pelajar yang memiliki ciri profil
pelajar Pancasila.
Dari paparan di atas, dapat
disimpulkan bahwa kegiatan mini program ini berhasil dilaksanakan dan secara keseluruhan
hampir tidak ada kegagalan dalam pelaksanaan program ini. Kedepannya di masa
mendatang, program ini baiknya dijadikan sebagai kegiatan rutin yang di jadwalkan
secara berkala, tidak hanya di kelas 8a s.d 8f saja tapi menjadi program
sekolah yang dilaksanakan di semua kelas. Sehingga dampak positif kegiatan ini
bisa menyebar ke seluruh warga sekolah.