Latar Belakang masuknya Bangsa Barat ke Indonesia
- Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki tahun 1453
- Ingin membuktikan bahwa Bumi itu bulat
- Kemajuan pengetahuan dan teknologi seperti kapal, kompas, dan meriam
- Ingin melakukan Penjelajahan Samudera
- Melanjutkan perang salib
- Tulisan Marcopolo dalam bukunya Book of Various experiences( keajaiban dunia) yang berisi kisah perjalanan
- Marcopolo yang menceritakan bahwa daerah Asia alamnya sangat indah , subur dan memiliki banyak kekayaan alam.
- Mewujudkan 3 G yaitu Gold (mencari emas/kekayaan), Glory (mencari kemuliaan /kejayaan) dan Gospel (penyebaran agama Kristen).
Tokoh Penjelajah Samudera
Negara pelopor
penjelajahan samudra adalah Portugis dan Spanyol karena saat itu keduanya
merupakan negara adikuasa di Eropa
1. Portugis :
1. Bartholomeus Diaz (Tanjung Harapan 1486)
2. Vasco da Gama (Calicut India 1498)
3. Alfonso D’albuquerque (Malaka 1511)
4. Antonio D’Abreau dan Serao (Ternate-Maluku 1512)
2. Spanyol :
2. Ferdinand Magelhaenz (Kep. Massava 1486,Philipina
3. Pizarro (Peru),Hermando Cortez (Mexico 1519)
4. Kapten Sebastian Del Cano ke Tidore Maluku (1521) dan pulang lewat jalan Portugis. Dialah yang dapat membuktikan bahwa bumi itu bulat
3. Inggris :
2. William Dampier (pantai barat Australia)
3. James Cook (pantai timur Australia)
4. Mattew Flinders (membuat peta Australia dan mengelilingi benua Australia)
4. Belanda :
2. Van Heemskerck (1598)
3. Jacob Van Neck
Akibat
penjelajahan samudra adalah daerah yang ditemukan menjadi tanah jajahan bangsa
penemu, bangsa Asia mengenal tanaman baru yang dibawa bangsa Eropa seperti
kopi, coklat, penduduk asli mengenal senjata api dan minuman keras (anggur),
berkembangnya agama Katholik dan Kristen Protestan, dan budaya Barat lain
seperti cara berpakaian, alat musik,dll.
Bangsa Barat yang melakukan Penjelajahan Samudera
1. SPANYOL
Orang-orang
Spanyol dapat dikatakan sebagai pelopor dalam pelayaran dan penjelajahan
samudra mencari daerah baru penghasil rempah-rempah di timur (disebut Tanah
Hindia). Mereka diprakarsai oleh Christhoper Columbus. Sebelum berangkat
Columbus menghadap kepada Ratu Isabella untuk mendapat dukungan termasuk
fasilitas (Ratu Isabella mengizinkan dan menyediakan tiga kapal dengan segala
perlengkapannya) Ratu Isabella juga menyediakan hadiah apabila misi Columbus
dapat berhasil. Atas dasar keyakinan
bahwa bumi itu bulat maka Columbus dengan rombongannya optimis berhasil
menemukan daerah baru di timur.
Pada tanggal 3
Agustus 1492, Columbus berangkat dari pelabuhaan Spanyol berlayar menuju arah
barat. Pada tanggal 6 September tahun yang sama, rombongan Columbus sampai di
Kepulauan Kanari di sebelah barat Afrika. Ekspedisi penjelajahan samudra
dilanjutkan dengan mengarungi lautan luas yang dikenal ganas, yakni Samudra
Atlantik. Salah satu kapalnya rusak. Para anggota ekspedisi hampir putus asa.
Namun Columbus terus memberi semangat bagi anggota rombongannya.
Setelah sekitar
satu bulan lebih berlayar, tanggal 12 Oktober 1492 rombongan Columbus berhasil
mendarat di pantai bagian dari Kepulauan Bahama. Columbus mengira bahwa ekspedisinya
ini sudah sampai di Tanah Hindia. Oleh karena itu, penduduk yang menempati
daerah itu disebut orang-orang Indian. Tempat mendarat Colombus ini kemudian
dinamakan San Salvador. Berikutnya
rombongan Columbus kembali berlayar dan mendarat di Haiti. Merasa ekspedisinya
telah berhasil maka rombongan Columbus bertolak kembali ke Spanyol untuk
melapor kepada Ratu Isabella.
Tahun 1493
Columbus kembali di Spanyol. Kedatangan Columbus dan rombongan disambut dengan
suka cita. Bahkan dengan keberhasilannya mendarat di Kepulauan Bahama dan
Haiti, Columbus diakui sebagai penemu daerah baru yakni Benua Amerika. Kedatangan
bangsa Portugis sampai di Indonesia (Maluku) segera diikuti oleh bangsa
Spanyol.Ekspedisi bangsa Spanyol di bawah pimpinan Magelhaen, pada tanggal 7
April 1521 telah sampai di Pulau Cebu. Rombongan Magelhaen diterima baik oleh
Raja Cebu sebab pada waktu itu Cebu sedang bermusuhan dengan Mactan.
Persekutuan dengan Cebu ini harus dibayar mahal Spanyol sebab dalam peperangan
ini Magelhaen terbunuh. Dengan meninggalnya Magelhaen, ekspedisi bangsa Spanyol
di bawah pimpinan Sebastian del Cano melanjutkan usahanya untuk menemukan
daerah asal rempah-rempah.
Dengan melewati
Kepulauan Cagayan dan Mindanao akhirnya sampai di Maluku (1521). Kedatangan
bangsa Spanyol ini diterima baik oleh Sultan Tidore (Almansur) yang saat itu
sedang bermusuhan dengan Portugis (karena portugis memihak Ternate, sedangkan
Ternate dan Tidore pada saat itu lagi bermusuhan). Sebaliknya, kedatangan
Spanyol di Maluku bagi Portugis merupakan pelanggaran atas "hak
monopoli". Oleh karena itu, timbullah persaingan antara Portugis dan Spanyol.
Akhirnyadiadakan Perjanjian Saragosa (22 April 1529) yang isinya sebagai
berikut:
1) Spanyol harus
meninggalkan Maluku, dan memusatkan kegiatannya di Filipina.
2) Portugis
tetap melakukan aktivitas perdagangan di Maluku.
2. PORTUGIS
Berita
keberhasilan Columbus menemukan daerah baru, membuat penasaran raja Portugis
(sekarang terkenal dengan sebutan Portugal), Manuel l. Dipanggillah pelaut
ulung Portugis bernama Vasco da Gama untuk melakukan ekspedisi menjelajahi
samudra mencari Tanah Hindia. Vasco da Gama mencari jalan lain agar lebih cepat
sampai di Tanah Hindia tempat penghasil rempah-rempah.Kebetulan sebelum Vasco
da Gama mendapatkan perintah dari Raja Manuel l, sudah ada pelaut Portugis
bernama Bartholomeus Diaz melakukan pelayaran mencari daerah Timur dengan
menelusuri pantai barat Afrika.
Pada tahun 1488
karena serangan ombak besar terpaksa Bartholomeus Diaz mendarat di suatu Ujung
Selatan Benua Afrika. Pada Juli 1497 Vasco da Gama berangkat dari Lisabon (ibu
kota portugis) untuk memulai penjelajahan. Berdasarkan pengalaman Bartholomeus
Diaz itu, Vasco da Gama juga berlayar mengambil rute yang pernah dilayari
Bartholomeus Diaz. Rombongan Vasco da Gama juga singgah di Tanjung Harapan Atas
petunjuk dari pelaut bangsa Moor yang telah disewanya, rombongan Vasco da Gama
melanjutkan penjelajahan, berlayar menelusuri pantai timur Afrika kemudian
berbelok ke kanan untuk mengarungi Lautan Hindia (Samudra Indonesia).
Pada tahun 1498
rombongan Vasco da Gama mendarat sampai di Kalikut dan juga Goa di pantai barat
India. Ada pemandangan yang menarik dari kedatangan rombongan Vasco da Gama,
Mereka ternyata sudah menyiapkan patok batu yang disebut batu padrao. Batu ini
sudah diberi pahatan lambang bola dunia. Setiap daerah yang disinggahi kemudian
dipasang patok batu padrao sebagai tanda bahwa daerah yang ditemukan itu milik
Portugis. Bahkan di Goa, India, Vasco da Gama berhasil mendirikan kantor dagang
yang dilengkapi dengan benteng. Atas kesuksesan ekspedisi ini maka oleh Raja
Portugis, Vasco da Gama diangkat sebagai penguasa di Goa atas nama pemerintahan
Portugis. Setelah beberapa tahun tinggal di India, orang-orang Portugis
menyadari bahwa India ternyata bukan daerah penghasil rempah-rempah. Mereka
mendengar bahwa Malaka merupakan kota pusat perdagangan rempah-rempah. Oleh
karena itu, dipersiapkan ekspedisi lanjutan di bawah pimpinan Alfonso de
Albuquerque. Dengan armada lengkap Alfonso de Albuquerque berangkat untuk
menguasai Malaka.
Pada tahun 1511
armada Portugis berhasil menguasai Malaka. Dengan demikian kekuatan Portugis
semakin mendekati Kepulauan Nusantara. Orang-orang Portugis pun segera
mengetahui tempat buruannya “mutiara dari timur” yakni di Kepulauan Nusantara,
khususnya di Kepulauan Maluku. Pada tahun 1511 di bawah pimpinan d'Albuquerque Portugis berhasil menguasai
Malaka. Dari Malaka di bawah pimpinan antonio d’abreau tahun 1512 Portugis
telah sampai di Maluku dan diterima baik oleh Sultan Ternate yang pada waktu
itu sedang bermusuhan dengan Tidore. Portugis berhasil mendirikan benteng dan
mendapatkan hak monopoli perdagangan rempah-rempah.Selain mengadakan monopoli
perdagangan rempah-rempah di Maluku, Portugis juga aktif menyebarkan agama
Kristen (Katolik) dengan tokohnya yang terkenal ialah Franciscus Xaverius.
Portugis ini tidak hanya memusatkan kegiatannya di Indonesia bagian timur
(Maluku ), tetapi juga ke Indonesia bagian barat (Pajajaran).
Pada tahun 1522
Portugis datang ke Pajajaran di bawah pimpinan Henry Leme dan disambut baik
oleh Pajajaran dengan maksud agar Portugis mau membantu dalam menghadapi
ekspansi Demak. Kedatangan
bangsa Portugis membawa dampak atau pengaruh lain
bagi Indonesia dalam bidang kebudayaan yaitu :
- Berkembangnya agama Kristen/Katholik di Maluku yang disebarkan oleh Fransiscus Xaverius.
- Berkembangnya musik Keroncong berasal dari Portugis. Keroncong itu merupakan sejenis musik yang dikenal dengan sebutan fado oleh bangsa Portugis Peninggalan bangunan yang berupa benteng-benteng Portugis.
- Peninggalan benteng dari Portugis, seperti Benteng Belgica.
- Nama-nama Portugis banyak yang dipakai oleh rakyat Maluku antara lain Diaz, Lopez, dsb.
- Banyak istilah dari Portugis diantaranya Nona, Biola, Mentega, Lentera dsb.
3. INGGRIS
Setelah Portugis
berhasil menemukan kepulauan Maluku, perdagangan rempah-rempah semakin meluas.
Dalam waktu singkat Lisabon berkembang menjadi pusat perdagangan rempah-rempah
di Eropa Barat. Dalam kaitan ini Inggris dapat mengambil keuntungan besar dalam
perdagangan rempah-rempah karena Inggris mendapatkan rempah-rempah secara bebas
dan relatif murah di Lisabon . Tetapi karena Inggris terlibat konflik dengan
Portugis sebagai bagian dari Perang 80 Tahun, maka Inggris mulai mengalami
kesulitan untuk mendapatkan rempah-rempah dari pasar Lisabon. Oleh karena itu,
Inggris kemudian berusaha mencari sendiri negeri penghasil rempah-rempah.
Dalam
pelayarannya ke dunia Timur untuk mencari daerah penghasil rempah-rempah,
Inggris sampai ke India.Para pelaut dan pedagang Inggris ini masuk ke India
pada tahun 1600. Inggris justru memperkuat kedudukannya di India.
Inggris
membentuk kongsi dagang yang diberi nama East India Company (EIC). Dari India
inilah para pelaut dan pedagang Inggris berlayar ke Kepulauan Nusantara untuk
meramaikan perdagangan rempah-rempah. Bahkan pada tahun 1811 pernah memegang
kendali kekuasaan di Tanah Hindia. Kedatangan bangsa Inggris ke Indonesia
dirintis oleh Francis Drake dan Thomas Cavendish.Dengan mengikuti jalur yang
dilalui Magellan, pada tahun 1579 Francis Drake berlayar ke Indonesia.
Armadanya berhasil membawa rempah-rempah dari Ternate dan kembali ke Inggris
lewat Samudera Hindia.
Perjalanan
beriktunya dilakukan pada tahun 1586 oleh Thomas Cavendish melewati jalur yang
sama. Pengalaman kedua pelaut tersebut mendorong Ratu Elizabeth I meningkatkan
pelayaran internasionalnya. Hal ini dilakukan dalam rangka menggalakan ekspor
wol, menyaingi perdagangan Spanyol, dan mencari rempah-rempah.
Ratu Elizabeth I
kemudian memberi hak istimewa kepada EIC (East Indian Company) untuk mengurus
perdagangan dengan Asia. EIC kemudian mengirim armadanya ke Indonesia. Armada
EIC yang dipimpin James Lancestor berhasil melewati jalan Portugis (lewat
Afrika). Namun, mereka gagal mencapai Indonesia karena diserang Portugis dan
bajak laut Melayu di selat Malaka.
Awal abad ke-17,
Inggris telah memiliki jajahan di India dan terus berusaha mengembangkan
pengaruhnya di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia. Kolonialisme Inggris di
Hindia Belanda dimulai tahun 1604. menurut catatan sejarah, sejak pertama kali
tiba di Indonesia tahun 1604, EIC mendirikan kantor-kantor dagangnya. Di
antaranya di Ambon, Aceh, Jayakarta, Banjar, Japara, dan Makassar
4. BELANDA
Mendengar
keberhasilan orang-orang Spanyol dan juga Portugis dalam menemukan daerah baru,
apalagi daerah penghasil rempah-rempah, para pelaut dan pedagang Belanda tidak
mau ketinggalan.
Tahun 1594
Barents mencoba berlayar untuk mencari dunia Timur atau Tanah Hindia melalui
daerah kutub utara. Karena keyakinannya bahwa bumi bulat maka sekalipun dari
utara atau barat akan sampai pula di timur. Ternyata Barents tidak begitu
mengenal medan. Ia gagal melanjutkan penjelajahannya karena kapalnya terjepit
es mengingat air di kutub utara sedang membeku. Barents terhenti di sebuah
pulau yang disebut Novaya Zemlya (sebuah pulau di utara Rusia). Ia berusaha
kembali ke negerinya, tetapi ia meninggal di perjalanan. Sebelum datang ke
Indonesia, para pedagang Belanda membeli rempah-rempah di Lisabon, posisi
Belanda pada waktu itu dibawah penjajahan Spanyol.
Mulai tahun
1585, Belanda tidak lagi mengambil rempah-rempah dari Lisabon karena Portugis
di Kuasai Spanyol. Dengan putusnya hubungan dagang tersebut, akhirnya mendorong
Belanda untuk mengadakan penjelajahan samudera.
April 1595,
Belanda memulai pelayaran menuju Nusantara dengan 4 buah kapal pimpinan
Cornelis De Houtman. Rute belanda menuju ke Timur : Pantai Barat Afrika-Tanjung
Harapan-Samudera Hindia-Selat Sunda-Banten. Pada saat itu Banten berada di
bawah Abdul Mufakir Mahmud
Abdulkadir. rombongan Cornelis mulanya
diterima baik untuk berdagang di Banten. Namun karena sikap yang kurang baik
dari rombongan Cornelis, akhirnya dia diusir dari Banten. Ekspedisi penjelajahan
berikutnya segera dipersiapkan untuk kembali menuju Kepulauan Nusantara.
Rombongan kali ini dipimpin antara lain oleh van Heemskerck
Tahun 1598 van
Heemskerck dengan armadanya sampai di Nusantara dan juga mendarat di Banten. Heemskerck
dan anggotanya bersikap hati-hati dan lebih bersahabat. Rakyat Banten pun
kembali menerima kedatangan orang-orang Belanda. Belanda mulai melakukan
aktivitas perdagangan. Kapal-kapal mereka mulai berlayar ke timur dan singgah
di Tuban. Dari Tuban pelayaran dilanjutkan ke timur menuju Maluku. Di bawah
pimpinan Jacob van Neck mereka sampai di Maluku pada tahun 1599. Kedatangan
orang-orang Belanda ini juga diterima baik oleh rakyat Maluku. Kebetulan waktu
itu Maluku sedang konflik dengan orang-orang Portugis. Pelayaran dan perdagangan
orang-orang Belanda di Maluku ini mendapatkan keuntungan yang berlipat. Dengan
demikian semakin banyak kapal-kapal dagang yang berlayar menuju Maluku.
0 comments:
Post a Comment